
Foto: World Bulletin
Erbil, Irak, MINA – Menteri Dalam Negeri Irak Qassim al-Araji pada Rabu (14/3) mengumumkan kebijakan larangan penerbangan internasional dari dan menuju wilayah Kurdi di Irak Utara telah dicabut secara resmi.
Al-Araji mengumumkan penghapusan larangan tersebut pada sebuah pertemuan di Erbil dengan Karim Sinjari, Menteri Dalam Negeri Pemerintah Daerah Kurdi (KRG).
“Keputusan untuk mencabut larangan terbang mulai berlaku hari ini (Rabu),” kata al-Araji seperti dilansir World Bulletin.
“Sekarang kami sedang berupaya mengembalikan lalu lintas udara (di wilayah ini) ke tingkat pralarangan,” tambahnya.
Baca Juga: Raja Salman Sampaikan Pesan Ramadhan
Pemerintah Irak dan KRG yang berbasis di Erbil “tetap berkomitmen untuk mematuhi konstitusi”, al-Araji menegaskan.
Sementara itu, Sinjari menggambarkan dimulainya kembali penerbangan di dua bandara internasional Kurdi – di Erbil dan Sulaymaniyah – sebagai “langkah positif untuk menyelesaikan perbedaan kita”.
Pada Selasa, Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi mengumumkan keputusan untuk mencabut larangan lima bulan tersebut “setelah pemerintah daerah di wilayah Kurdi menyerahkan kontrol dua bandara tersebut ke otoritas federal”.
Hubungan antara Baghdad dan Erbil masih tegang sejak September lalu, ketika KRG mengadakan referendum tidak sah mengenai kemerdekaan daerah Kurdi.
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan
Jajak pendapat tidak konstitusional tersebut membuat Baghdad memberlakukan serangkaian tindakan penghukuman terhadap KRG, termasuk larangan penerbangan internasional menuju dan keluar dari wilayah tersebut. (T/R11/RS1)
Miraj New Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din