Kairo, MINA – Pengamat yang juga kolumnis Al-Hayat Al-Jadida Omar Hilmi Al-Ghoul mengatakan, Israel dan Amerika Serikat (AS) berada di belakang serangan teror di sebuah masjid di kawasan Sinai, Mesir.
“Israel dan AS, melalui pion mereka” di belakang bom tersebut dalam aksi penembakan ke Masjid Rawdah di kota Bir al-Abd, 40 kilometer barat ibukota Sinai Utara, El-Arish.
“Mereka tidak menginginkan Mesir untuk bangkit, pulih, dan mengembalikan peran pan-Arabnya yang terdepan,” ujar Al-Ghoul. Times of Israel melaporkan pada Senin (27/11).
Ia menambahkan, Israel dan AS tahu betul bahwa kebangkitan Mesir berarti kebangkitan semua bangsa di negara Arab. Oleh karena itu, kepentingan kolonial mengharuskan Mesir dalam keadaan kelelahan politik, keamanan, ekonomi, dan sosial.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Meski belum ada pengakuan resmi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, pihak berwenang Mesir mengatakan bahwa teroris yang melakukan pembantaian tersebut membawa bendera Islamic State (ISIS).
Serangan tersebut diduga dilakukan ISIS atau afiliasinya, yang telah melakukan serangkaian serangan teror di Sinai. Jamaah masjid tersebut dikaitkan dengan pengikut cabang tarekat sufi yang dianggap tidak sesuai versi ISIS.
Harian Al-Hayat Al-Jadida milik Otoritas Palestina dituduh Israel telah sering menerbitkan tuduhan bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan teror di wilayah tersebut.
Sebelumnya, sebuah serangan di Sinai bulan lalu, menewaskan enam tentara Mesir. Harian tersebut mengutip seorang pejabat PLO yang mengatakan “musuh Zionis” bertanggung jawab.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Anggota biro politik Front Pembebasan Palestina (PLO) Muhammad Al-Soudi mengatakan, kejahatan yang dilakukan terhadap tentara Mesir di Sinai utara tidak didukung oleh kekuatan agresif di wilayah tersebut.
Namun yang utama di antara mereka adalah upaya Zionis yang fokus untuk memisahkan negara Arab, negara bagian, dan kemampuannya. Sehingga membuatnya tetap sibuk dengan ketidaksepakatan yang mengalihkannya dari perjuangan melawan Zionis, dan dari perjuangan Palestina, lanjutnya.(T/RS2/)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan