Tangerang, 17 Sya’ban 1435/15 Juni 2014 (MINA) – Seorang pengamat masalah Islam menyatakan pendapatnya, dunia akan selalu kacau selama Israel menguasai Palestina, karena sejumlah konflik yang terjadi selama ini tidak lepas dari isu Palestina.
“Sebab, yang menguasai Palestina adalah kelompok Zionis Yahudi,” kata dr Joserizal Jurnalis dalam acara Tadrib Ramdhan di Tangerang, Ahad (15/6)
Menurut tokoh kemanusiaan sekaligus Anggota Presidium MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) itu, Yahudi berpaham zionisme adalah kaum yang menganggap semua bangsa lain rendah. Mereka mengharapkan belas kasihan dunia dengan cara memanipulasi isu holocaust (pembantaian bangsa Yahudi oleh Nazi) agar mereka mendapatkan hak-hak istimewa.
Joserizal mencontohkan satu peristiwa, yaitu ketika Israel membom instalasi nuklir Suriah, Israel tidak mendapat sanksi atau kecaman dari PBB dan negara-negara dunia.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Mereka yang kini dalam wujud Israel, boleh menyerang negara lain tanpa hukuman,” kata Joserizal.
Ia pun mencontohkan peristiwa “Tragedi ‘98” yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, salah satu arsiteknya adalah para spekulan zionis. Mereka menanam saham besar-besaran, kemudian menariknya kembali begitu saja.
Bahkan tambang emas terbesar Indonesia di Papua, Freeport, dikuasai oleh orang-orang zionis.
“Kita harus mengalahkan zionis. Spirit perlawanan harus terus dibangun, karena konflik akan sangat panjang,” tegas Joserizal.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Selain itu, dokter ahli bedah tulang itu juga mengatakan bahwa Muslimin harus tetap fokus terhadap pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina.
“Pemilihan Presiden boleh tetap berjalan, tapi persoalan Palestina tetap utama. Kalau kita dirusak oleh narkoba dan pornografi, kita akan menjadi bangsa yang letoy. Apalagi masalah politik,” ujar Joserizal merujuk pada Pemilihan Presiden dalam waktu beberapa pekan lagi di Indonesia. (L/P09/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas