Jakarta, 5 Desember 2016 (MINA) – Pengamat ekonomi yang juga Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia Handito Hadi Joewono mengatakan, sudah waktunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) menyiapkan model Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berbasis digital untuk startup alias perusahaan baru di sektor teknologi.
“Sambil menyiapkan papan listing dalam Bursa Efek, ada baiknya sudah dimulai dengan adanya KUR yang arahnya ke teknologi,” kata Handito dalam keterangan tertulisnya yang diterima MINA (Miraj Islamic News Agency), Senin (5/12).
Handito mengatakan, apalagi startup teknologi tidak masuk dalam kategori bisa mendapat pinjaman dari perbankan, ini perlu dicarikan sebuah solusi.
“Menurut saya Jamkrindo siap bantu untuk masuk ke sana. Jadi ada startup yang membutuhkan dananya dari sisi listing, ada juga yang dari sisi kredit yang waktunya jangka panjang,” katanya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pihaknya melihat resiko yang perlu diwaspadai oleh para pelaku startup teknologi, dimana sesuatu yang baru atau asing akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diterima di pasar. “Jadi Siapkan bisnis model yang tepat, yang bisa masuk di pasar,” katanya.
Menurutnya untuk menjadi pelaku startup dibutuhkan pengusaan teknologi, banyak teman-teman yang modalnya kreatifitas namun itu saja tidak cukup. Di sini juga dibutuhkan pengusaan teknlogi, makanya perlu eginering-eginering yang mereka benar-benar paham.
“Jika kreatifitas itu tidak dibarengi dengan pengusaan teknlogi, nanti mereka akan tergantung kepada program atau sofwafre dari luar negeri,” katanya.
Ia melihat kosentrasi atau tumbuhnya para startup itu dari kalangan kampus, makanya tidak heran jika ada suatu daerah yang terdapat banyak kampus, biasanya akan banyak muncul pemuda yang bisnis ke arah startup, misalnya; Bogor, Bandung, Jakarta, Jogja dan Makassar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Disitulah (kampus, red) tempat yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk mencipatakan startup-startup yang bermanfaat untuk orang banyak,” ujarnya.
Dikatakan, UMKM dan Industri kreatif mutlak dibutuhkan dalam perekonomian selain sebagai fondasi penyiapan perusahaan besar baru, juga untuk membuka kesempatan seluas luasnya berbisnis dan menyediakan lapangan kerja. (L/P010/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon