Penganut Islamofobia Memandang Erdogan Sebagai Musuh

Ankara, MINA – – ketidaksukaan atau prasangka buruk terhadap Islam atau Muslim – adalah penyakit yang merembes ke Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah.

Mengutip Yeni Safak, Kamis (28/3), Islam selalu memiliki musuh yang fair, termasuk reformis Protestan Jerman Martin Luther, penulis Perancis Voltaire, penulis Inggris G.K. Chesterton, dan Presiden AS John Quincy Adams.

Untuk sebagian besar sejarah Eropa setelah fajar Islam, Nabi Muhammad telah dipotret jelek oleh para sarjana Kristen, termasuk reformator terkenal Martin Luther, misalnya.

Meskipun Islamofobia telah ada sejak kelahiran Islam 1.400 tahun yang lalu di Semenanjung Arab, kurangnya media massa selama lebih dari 1.300 tahun membatasi dampak Islamofobia pada lingkaran dekat mereka.

Baca Juga:  Senator AS Ancam ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Namun penganut Islamofobia di era moderen ini adalah pengguna aktif internet, yang membuatnya lebih mudah untuk menyebarkan kebencian, rasisme, dan agenda politik berbahaya.

Saat ini, mereka memiliki satu kesamaan: kebencian mereka terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Mereka membenci kritik Erdogan yang keras terhadap Israel pada khususnya dan berusaha keras untuk merusak reputasi pemimpin Turki.

Pamela Geller, seorang penganut Islamofobia yang berbasis di AS yang menyebut dirinya sebagai “Zionis ganas”, menyerang Turki dan Erdogan di Twitter dan situs web yang ia kelola.

“Pemimpin Turki Erdogan mengancam akan membunuh wisatawan Australia ke Turki jika mereka memiliki pandangan anti-Muslim,” kata Geller, memutarbalikkan kata-kata Erdogan dalam upaya untuk memanipulasi opini publik.

Baca Juga:  Banyak Konten Palestina, Senator AS Dukung Pelarangan TikTok di Negaranya

Sebagai buntut dari serangan teroris pada awal Maret di dua masjid Selandia Baru, Erdogan meminta siapa pun yang memiliki niat serupa seperti teroris untuk tidak mengunjungi Turki.

Geller tidak ragu memutarbalikkan kata-kata di luar konteksnya demi mencapai tujuannya.

Pelaku Islamofobia lainnya, Perdana Menteri Israel Benjamin – yang pemerintahnya telah membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat yang melanggar resolusi PBB dan membunuh banyak warga sipil Palestina – termasuk wanita dan anak-anak – menyebut presiden Turki itu sebagai “diktator”.

Geert Wilders, politikus Belanda terkenal anti-islam yang membela kebijakan sayap kanan antiimigran, juga membenci Erdogan.

Dalam pidatonya, ia meminta warga negara Belanda dan imigran yang mencintai Erdogan “untuk keluar dari” Belanda.

Baca Juga:  Turkiye Desak Israel Segera Mundur dari Perlintasan Rafah

Penulis penganut Islamofobia Kanada, Tarek Fatah, yang spesialisasinya menyerang Islam dan negara-negara Muslim, menyebut Erdogan seorang “idiot” dan para pendukungnya “fasis”.

Tokoh Zionis yang juga anti-Islam Ben Shapiro menggunakan platformnya untuk menyerang Islam dan Erdogan secara teratur.

“Erdogan adalah penjahat Islam pendukung teror. Kepergiannya akan menjadi awal yang baik. Mari kita lihat apa yang menggantikannya,” tulis Shapiro di Twitter pada malam upaya kudeta militer yang gagal di Turki pada 2016 yang diotaki oleh Fetullah Terrorist Organization (FETO). (T/R11/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.