Australia-300x190.jpg" alt="" width="300" height="190" /> Presiden Jokowi usai membuka Rakernas Pembangunan Pertanian, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (5/1) pagi. (Foto: Setkab)
Jakarta, 6 Rabi’ul 1438/5 Januari 2017 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah mendapatkan laporan dari Menteri Pertahanan dan Panglima TNI tentang penghentian sementara kerja sama militer antara Indonesia dengan Australia.
Jokowi mengaku bisa memahami keputusan itu karena ini masalah prinsip.
“Ya ini masalahnya biar di-clear-kan dulu lah, karena meskipun madsalah itu di tingkat operasional, tapi kan masalah prinsip,” tegas Jokowi, demikian keterangannya pers Setkab yang diterima MINA di Jakarta, Kamis (5/1) pagi.
Jokowi menegaskan, Indonesia dan Australia telah sepakat untuk saling menghormati, untuk saling menghargai, dan tidak campur tangan urusan dalam negeri masing-masing. “Ini saya kira kita sepakat itu,” ujarnya.
Baca Juga: Indonesia dan Palestina Peringati 77 Tahun Nakba, Serukan Dukungan Global
Meskipun menghentikan kerja sama militer, Presiden menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan Australia masih dalam kondisi yang baik-baik saja. “Hanya di tingkat operasional, ini yang perlu disampaikan agar situasinya tidak panas,” ujarnya.
Presiden menugaskan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menangani masalah yang mengakibatkan dihentikannya kerjasama militer Indonesia dengan Australia itu. (T/R06/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Ungkap Temuan Cadangan Gas Terbesar se-Asia Tenggara di Laut Aceh