Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengungsi Anak Rohingya Bergantung pada Bantuan

Ansaf Muarif Gunawan - Rabu, 26 Agustus 2020 - 13:01 WIB

Rabu, 26 Agustus 2020 - 13:01 WIB

10 Views

Kondisi anak Rohingya di Kamp pengungsian (Foto: Anadolu)

Bangladesh, MINA – Organisasi bantuan kemanusiaan Save the Children memperkirakan sebanyak 108.037 anak Rohingya di kamp pengungsian di Bangladesh selama beberapa tahun terakhir, mereka tidak ada kebebasan bergerak dan hampir sepenuhnya bergantung pada bantuan.

Selain itu, mereka memiliki akses terbatas ke pendidikan dan perawatan kesehatan, demikian Anadolu Agency melaporkan pada pada Rabu (26/8).

Save the Children menganalisis data populasi dari kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus 2017 sebanyak 700.000 orang. Mereka adalah etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar setelah kekerasan brutal yang oleh PBB digambarkan sebagai ” pembersihan etnis. ”

Saat ini diperkirakan ada 75.971 anak di bawah tiga tahun di kamp pengungsi di Cox’s Bazar, atau 9% dari total populasi pengungsi, hampir semuanya lahir setelah ibu mereka melarikan diri dari Myanmar, studi tersebut menambahkan.

Baca Juga: Enam Orang Tewas Terinjak-injak dalam Insiden di Perayaan Lairai Zatra di India

Jika ditotal, lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya tinggal di Bangladesh.

“Saya khawatir tentang pendidikan anak-anak, masa depan dan perilaku mereka,” kata Hamida Begum, ibu dari Runa yang berusia tiga tahun kepada Save the Children.

“Saya tidak dapat memberikan apa pun yang mereka minta karena kami tidak punya uang. Kami tidak bisa mewujudkan impian mereka. Kami tidak bisa mencintai dan merawat mereka dengan baik. Itu sebabnya saya merasa sangat sedih. Saya tidak bisa memberi mereka makanan enak. Ketika mereka meminta sesuatu, saya tidak bisa memberikannya kepada mereka, “katanya.

Di Myanmar, kamp pengungsian di Negara Bagian Rakhine telah menampung Muslim Rohingya serta Muslim Kaman sejak 2012 menyusul gelombang kekerasan etnis sebelumnya. (T/R8/P2)

Baca Juga: Singapura Gelar Pemilu ke-14 Hari Ini

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [Bedah Berita MINA) Pakistan vs India Memanas, Ancaman Perang Nuklir

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Kolom
Dunia Islam