Gaziantep, Turki, 22 Jumadil Akhir 1436/11 April 2015 (MINA) – Beberapa hari terakhir, lebih 20 pengungsi Suriah ditolak oleh sebuah rumah sakit pemerintah di kota Gaziantep, Turki Selatan, seorang pengungsi Suriah mengatakan kepada ARA News, Jumat (10/4).
Sementara itu, gubernur provinsi Gaziantep mengatakan kepada media lokal, Rabu (8/4), kartu residensi (izin tinggal) pengungsi yang diberikan oleh Pemerintah Turki pada 2014, saat ini tidak diakui.
“Kartu residensi Turki tersebut selama ini memungkinkan kami, warga Suriah, menerima perawatan di rumah sakit pemerintah, tetapi mereka tidak memperbaharuinya untuk tidak memungkinkan kami mendapat pengobatan,” kata Sarah Ali, seorang pengungsi Suriah di Gaziantep, kepada ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ali memaparkan pengalamannya, ia segera menuju ke rumah sakit pemerintah karena ada masalah pada ginjalnya dan ia sangat menderita.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Meskipun saya bertahan dengan kondisi kritis, mereka menolak mengobati saya karena saya membawa kartu residensi yang sudah usang, yang tak berlaku lagi,” katanya.
“Saya bukan satu-satunya warga Suriah yang ditolak menerima perawatan, ada lebih 20 pasien warga Suriah lain di sana, ” kata Ali. “Kondisi saya sangat buruk, malahan beberapa warga Suriah lainnya berada dalam kondisi yang jauh lebih buruk. Meskipun demikian, staf menolak memberikan rawat inap pada mereka.”
Sejauh ini Pemerintah Turki belum menyampaikan pengumuman tentang masalah tak memperbaharui atau pemberian izin tinggal baru untuk warga Suriah. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza