Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjuk Rasa Tuntut Netanyahu Diselidiki Dalam Skandal Korupsi Kapal Selam

Rudi Hendrik - Kamis, 15 Oktober 2020 - 11:09 WIB

Kamis, 15 Oktober 2020 - 11:09 WIB

6 Views

Israelis attend a protest against Israeli prime minister Benjamin Netanyahu outside the Supreme court in Jerusalem on October 14, 2020. Photo by Olivier Fitoussi/Flash90 *** Local Caption *** ירושלים הפגנה אנטי ביבי סגר בית משפט עליון

Yerusalem, MINA – Ratusan warga Israel berunjuk rasa di luar Mahkamah Agung Israel, menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diselidiki dalam skandal seputar kesepakatan kapal selam senilai 2 miliar dolar AS dengan Jerman, Rabu (14/10).

Beberapa pengusaha Israel, termasuk orang kepercayaan Netanyahu dan mantan kepala staf angkatan laut, menjadi tersangka dalam skandal korupsi terkait pembelian kapal perang dan kapal selam dari konglomerat Jerman ThyssenKrupp.

Para pengunjuk rasa yang banyak berada di dalam mobil yang dikendarai dalam konvoi dari utara dan selatan Israel, membawa miniatur kapal selam di atas kendaraan mereka saat mereka melewati pengadilan, demikian Times of Israel melaporkan.

Netanyahu, yang diadili dalam tiga kasus korupsi lainnya, telah diinterogasi tetapi tidak ditetapkan sebagai tersangka dalam skandal kapal selam.

Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024  

Dan Halutz, mantan kepala staf militer, menuduh Netanyahu menyembunyikan informasi yang relevan dari pejabat pertahanan ketika memutuskan membeli kapal selam dari Jerman.

Pada Rabu, Ahaz Ben-Ari, mantan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan, mengatakan dalam sebuah wawancara TV Israel bahwa tersangka utama dalam kasus tersebut menyebut nama Netanyahu saat melobi ThyssenKrupp, pembuat kapal Jerman, untuk mendapatkan kontrak yang menguntungkan.

Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit mengatakan, Netanyahu bukan tersangka dalam skandal yang dikenal dengan nama Kasus 3000.

Namun, pada Kamis ia akan mengeluarkan tanggapan negara terhadap petisi agar perdana menteri diselidiki. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional
Palestina