Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENGUSAHA ARAB DIRIKAN PUSAT STUDI HUKUM ISLAM DI UNIVERSITAS YALE

Admin - Jumat, 18 September 2015 - 00:15 WIB

Jumat, 18 September 2015 - 00:15 WIB

478 Views ㅤ

Yale University berada di pusat perkotaan New Haven, Conn, dengan luas sekitar 342 hektar.
Yale University berada di pusat perkotaan New Haven, Conn, dengan luas sekitar 342 hektar.

Universitas Yale di pusat perkotaan New Haven, Connecticut. Luas Universitas Yale mencapai sekitar 342 hektare.

Kairo, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Seorang pengusaha Arab Saudi menyumbangkan dana sebesar USD 10 juta kepada perguruan tinggi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Universitas Yale untuk mendukung pendirian Pusat Studi Hukum Islam.

Dilansir dari OnIslam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Abdullah Kamel, ketua eksekutif perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan perumahan Dallah Albaraka Group, menegaskan hal itu setelah bertemu dengan perwakilan Universitas Yale beberapa waktu lalu.

Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Yale, Profesor Anthony Kronman, menyambut baik rencana tersebut. “Tantangan hukum Islam adalah peristiwa politik global. Saat ini, tidak banyak orang yang tahu tentang sejarah, tradisi, dan hukum Islam,” katanya.

Kronman menambahkan, pemberian pendidikan tentang hukum Islam di Universitas Yale diharapkan dapat membuat mahasiswa melek tentang dunia Islam. Sebab, banyak orang, khususnya warga AS, yang memiliki pandangan keliru tentang Islam.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

“Sebagai lembaga pendidikan, kami juga bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa. Terkadang, mereka cenderung melihat sesuatu dengan pengetahuan yang setengah-setengah atau tidak memadai sama sekali,” ujar Kronman.

Pusat Studi Hukum Islam ini secara garis besar mirip Pusat Studi Bahasa Jepang di Universitas Padjadjaran (Unpad) yang didanai langsung dari Jepang. Biasanya, pusat studi akan memberikan beasiswa penelitian.

Selain itu, sejumlah profesor dan guru besar berpeluang melakukan pertukaran kunjungan.

Penerapan program hukum Islam di perguruan tinggi AS sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan. Salah satunya di Universitas Harvard. Salah satu universitas terbaik di dunia itu sudah menjalankan program hukum Islam selama dua dekade. Program itu didukung langsung kerajaan Arab Saudi. (T/anj/R05)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Sosok
MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Preneur
Indonesia