Purwokerto, MINA – Pedagang atau pengusaha memiliki peran yang besar dalam dakwah sejak awal perkembangan Islam hingga sekarang. Hal itu diungkapkan oleh Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansur saat berbicara di acara Seminar Nasional membahas tanggung jawab pengusaha muslim dalam pembebasan masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina, di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (8/11).
“Pedagang berperan besar dalam penyebaran agama Islam sejak perkembangannya,” katanya pada kegiatan seminar yang dilaksanakan di Aula AK Anshari UMP tersebut.
Nabi Muhammad SAW sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang pedagang, kemudian oleh Allah dikuatkan lagi dinikahkan dengan Khadijah yang juga seorang saudagar atau pedagang kaya. Para muhajirin yang meninggalkan Makkah pindah ke Madinah kebanyakan para pedagang, termasuk para sahabat-terdekat nabi.
“Melalui para pedagang yang hijrah tersebut akhirnya dapat menguasai pasar di Madinah yang sebelumnya dikuasai oleh Yahudi,” terang Yakhsyallah.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Dijelaskan, Islam yang masuk dan berkembang di Indonesia juga karena peran para saudagar yang datang ke Indonesia. Seperti yang kita ketahui para saudagar itu datang dari Gujarat India dan ada pula yang meyebut dari Persia atau Iran.
Dijelaskan pula bahwa agama Islam menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan dan atau jual beli. Namun tentu saja untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan secara Islam, dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya yang mengatur bagaimana seharusnya seorang Muslim berusaha di bidang perdagangan agar mendapatkan berkah dan rida Allah di dunia dan akhirat.
“Ayat Al-Quran juga lebih banyak dalam menyebut profesi pedagang atau tijaroh dibanding dengan profesi lainnya,” ungkap Yakhsyallah.
Adanya bukti-bukti tersebut, maka sangat mungkin jika para pengusaha itu dapat berperan aktif untuk mendukung perjuangan membebaskan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Kegiatan seminar dibuka oleh Wakil Rektor UMP, Ahmad Darmawan. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, HE Dr Zahair SM Al-Shun hadi di acara seminar ini sekaligus menjadi keynote speaker.
Selain Imamul Muslimin Yalhsyallah Mansur, sebagai pembicara pada seminar yang diikuti lebih dari 250 perserta itu, Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji PSi MSc, Pendiri Rumah Balad Legisan S Samtasir MM, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Dr Aries Muftie. (L/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon