MENINGKAT JUMLAH PEMELUK ISLAM KETURUNAN AMERIKA LATIN

Muslim Amerika Latin.(Foto: Pantheos)
Latin.(Foto: Pantheos)

Dengan tibanya bulan suci Ramadhan, warga non muslim berdarah , di negara-negara Amerika Latin maupun di Amerika Serikat, Canada dan lain-lain,  barulah menyadari bahwa sejumlah besar tetangga mereka sudah memeluk agama . Melakukan ibadah puasa  dan ritual ibadah Islam lainnya yang berkaitan dengan Ramadhan. Latin Times melaporkan beberapa waktu lalu.

Warga Hispanik di Amerika Serikat yang berasal dari Amerika Latin, secara perlahan semakin banyak yang masuk Islam, sehingga meningkatkan pertumbuhan penduduk Muslim di wilayah  California, AS.

Warga Amerika Serikat keturunan Amerika Latin, yang disebut Latino atau Hispanik, merupakan salah satu kelompok dengan pertumbuhan cepat dalam memeluk agama Islam.

Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brasil dan Meksiko memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di benua Amerika.

Cuba yang negara komunis-atheis ternyata juga punya sejarah panjang dengan Islam. Maka dalam kunjungan ke negara pulau itu tahun lalu, Presiden Turki Erdogan menyatakan niat akan membangun masjid di sana.

Menurut organisasi whyIslam.org, sekitar 6 persen dari Muslim di Amerika adalah Latino. Sementara menurut Latino American Dawah Organization (LADO), lembaga yang mendorong warga Latino memeluk Islam, lebih dari separuh pemeluk Islam yang baru adalah perempuan.

Sementara terdapat sekitar 40.000 Muslim Hispanik di Amerika Serikat dan lebih dari 3.000 Muslim di antaranya berada di Miami.

Diaspora Arab (migran Arab yang menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk banyak yang bukan Muslim) mengklaim, saat ini mereka  secara signifikan adalah pemeluk Islam terbesar di seluruh Amerika Latin.

Menurut beberapa dokumen, antara tahun 1850 dan 1860 imigrasi besar-besaran dari kaum Muslim Arab ke tanah Amerika berlangsung.

Mayoritas berasal dari Suriah dan Lebanon, dan tinggal di negara-negara seperti Meksiko, Argentina, Brazil, Venezuela dan Kolombia. Beberapa di antaranya juga tinggal di Paraguay, bersama-sama dengan imigran dari Palestina, Bangladesh dan Pakistan. Imigrasi ini sangat intens, dan mulai menurun di tahun 1950 dan di tahun 1970-an di Kolombia.

“Menarik sekali bahwa kebanyakan warga Latin yang telah memeluk Islam menemukan hal yang paling menakjubkan, yakni persamaan budaya mereka dengan budaya Muslim,” Wilfredo Ruiz, seorang warga kelahiran Puerto Rico yang baru memeluk Islam juga seorang pengacara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Florida Selatan kepada WLRN pada 2013 lalu.

Kesamaan dalam kedua budaya itu seperti adanya 4.000 kata Bahasa Spanyol yang berakar dalam Bahasa Arab, terutama semua kata yang berawalan huruf “a-l”. Hal ini berasal dari pendudukan bangsa Moor di Spanyol di Timur Tengah.

“Ini seperti menemukan kembali masa lalu Anda. Selama ini hal tersebut  telah tersembunyi dari masa lalu kami,” tambahnya.

Imigran Muslim dan mualaf membantu agama Islam tumbuh di sana.

Mungkin ada banyak penjelasan mengenai meningkatnya jumlah Muslim Hispanik di AS, dari sejarah budaya atau migrasi umum dari Katolik.

Di AS, paling banyak alasan warga Hispanik masuk Islam yang mengatakan bahwa mereka masuk Islam karena sedang mencari perubahan.

“Saya menyadari bahwa saya tidak suka ide seorang penjaga gerbang,” Mark Gonzalez, seorang mualaf yang dibesarkan Katolik mengatakan kepada Huffington Post pada 2012.

Bagaimana prosentase jumlah penduduk muslim ? Jumlah muslim mencapai antar satu persen hingga dua persen dari jumlah penduduk di Argentina dan Kanada, menurut sebuah studi Pew pada 2009.

Di wilayah lain yang penduduknya berbahasa Spanyol, Inggris dan Portugis, kecuali negara-negara Karibia dengan mayoritas jumlah penduduk Afro seperti Suriname dan Trinidad dan Tobago.

Berikut adalah lima negara dengan jumlah tertinggi penduduk Muslim di benua Amerika, selain Amerika Serikat dan Kanada.

Amerika Serikat: 2.454.000 jiwa, Argentina: 784.000 jiwa, Kanada: 657.000 jiwa, Brasil: 191.000 jiwa, Meksiko: 110.000 jiwa, Venezuela: 94.000 jiwa, dan Suriname: 83.000 jiwa.

Kini, banyak anggota komunitas Muslim Latin berpartisipasi dalam kongres Islam di seluruh dunia, juga generasi muda Muslim Latin pun banyak mengikuti studi di perguruan tinggi di negara-negara Arab.

Jumlah orang memeluk Islam juga berkembang pesat dari hari ke hari. Dalam situasi ini, perwakilan Muslim dari 19 negara di Amerika Latin dan Karibia berkumpul pada tahun 1997 di Buenos Aires, dan menyepakati pembentukan “Asosiasi Islam untuk Amerika Latin.”

Muhammad Yusuf Hallar, Sekretaris Jenderal Organisasi Islam Amerika Latin, menyatakan banyak tugas telah dilakukan pihaknya, seperti publikasi buku-buku dan website Islam dalam bahasa Latin, mengupayakan pengakuan oleh pemerintah (misalnya, di Argentina) atas hari-hari suci bagi umat Islam, termasuk tahun baru Islam. Demikian juga bersama memperjuangkan  perwakilan Muslim oleh anggota komunitas Muslim di negara masing-masing sebagai gubernur, senator, perwakilan dan posisi penting lainnya.

Muslim di Amerika Latin harus terus menjangkau tetangga mereka yang non muslim, untuk menunjukkan kepada mereka keindahan Islam dan tetap berkomitmen untuk menjadi warga negara yang produktif di negara masing-masing.(T/R05/P2)

Bahan-bahan : IINA News dll.

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0