Dalam Islam, konsep tasyabbuh memiliki makna yang mendalam dan penting untuk dipahami oleh setiap Muslimah. Istilah ini berasal dari kata Arab yang berarti menyerupai atau meniru. Secara terminologi, tasyabbuh berarti meniru sesuatu yang bukan berasal dari identitas Islam, baik dalam cara berpakaian, berperilaku, atau berbudaya, yang kemudian dapat merusak nilai-nilai Islam dalam diri seseorang. Artikel ini akan mengulas pentingnya menghindari tasyabbuh bagi Muslimah, dalam konteks syariat Islam yang sederhana dan mudah dipahami.
Islam sangat menekankan identitas umatnya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Abu Dawud). Hadis ini menjelaskan bahwa seorang Muslim harus memiliki jati diri yang kuat sebagai seorang Muslim dan tidak meniru gaya hidup yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Tasyabbuh dilarang karena dapat mengikis akidah seorang Muslimah. Dengan meniru budaya atau gaya hidup yang jauh dari ajaran Islam, dikhawatirkan seorang Muslimah akan kehilangan identitas keislamannya dan menjadi cenderung mengidolakan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Islam. Ini bisa mengganggu iman dan keyakinan serta mengurangi kecintaan kepada nilai-nilai agama.
Salah satu contoh tasyabbuh adalah dalam cara berpakaian. Pakaian bagi Muslimah tidak hanya sekadar penutup tubuh, tetapi juga simbol ketaatan kepada Allah. Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59, Allah memerintahkan agar wanita Muslimah mengenakan pakaian yang menutupi aurat dan menjaga kehormatan mereka. Meniru cara berpakaian yang mengumbar aurat adalah bentuk tasyabbuh yang harus dihindari.
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Selain pakaian, tasyabbuh juga sering terjadi dalam gaya hidup dan cara bergaul. Ketika seorang Muslimah meniru budaya pergaulan bebas yang jauh dari batasan syariat, ini menjadi bentuk tasyabbuh yang bisa mempengaruhi perilaku dan pandangan hidup. Seorang Muslimah dianjurkan untuk berhati-hati dalam memilih lingkungan pergaulan agar tidak tergoda dengan gaya hidup yang tidak islami.
Tasyabbuh berpotensi melemahkan keimanan. Ketika seorang Muslimah lebih mengidolakan figur atau gaya hidup yang tidak islami, ia bisa kehilangan ketaatan dan kecintaan terhadap agamanya. Secara tidak langsung, ini juga bisa mempengaruhi pola pikir, sehingga lebih condong kepada hal-hal yang tidak diajarkan dalam Islam.
Menjaga identitas sebagai Muslimah adalah kebanggaan tersendiri. Dalam Islam, seorang Muslimah yang kuat dalam menjaga identitasnya akan dihormati dan dimuliakan oleh Allah. Identitas ini bukan hanya terlihat dari pakaian, tetapi juga dari cara berpikir, berbicara, dan bertindak yang sesuai dengan ajaran Islam.
Di era digital, banyak Muslimah yang terpengaruh oleh tren di media sosial, termasuk gaya berpakaian dan cara berinteraksi. Namun, seorang Muslimah harus tetap selektif dan mengutamakan nilai-nilai Islam. Tidak semua tren atau gaya hidup yang populer di media sosial sesuai dengan prinsip Islam. Oleh karena itu, menjaga diri dari tasyabbuh dalam dunia digital sangat penting.
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara
Salah satu cara agar terhindar dari tasyabbuh adalah dengan memperdalam ilmu agama. Semakin paham seorang Muslimah terhadap ajaran Islam, semakin ia menyadari pentingnya menjaga identitas sebagai Muslimah. Membaca Al-Qur’an, mempelajari hadis, dan berdiskusi dengan para ulama dapat memperkuat keyakinan dan memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya menjauhi tasyabbuh.
Seorang Muslimah yang kuat dalam menjaga identitas Islamnya dapat menjadi teladan bagi yang lain. Ketika seorang Muslimah mampu menunjukkan ketaatan dalam berpakaian, berbicara, dan berperilaku, ia secara tidak langsung mengajak Muslimah lain untuk menjaga identitas Islam. Hal ini adalah cara dakwah yang sangat efektif dan mulia.
Islam tidak melarang umatnya untuk mengikuti perkembangan zaman, namun dengan syarat tidak meninggalkan prinsip-prinsip agama. Seorang Muslimah dapat tetap menjadi modern dan mengikuti perkembangan teknologi, namun tetap dengan menjaga syariat, sehingga tidak perlu meniru gaya hidup yang tidak islami.
Berada dalam komunitas yang baik juga membantu menghindari tasyabbuh. Lingkungan yang Islami akan saling mendukung untuk tetap taat pada syariat. Bergabung dalam kelompok kajian atau kegiatan sosial Islami bisa menguatkan keimanan dan meminimalisir kemungkinan terjerumus pada tasyabbuh.
Baca Juga: Kiat Menjadi Muslimah Penuh Percaya Diri
Budaya populer seperti film, musik, atau hiburan lain kadang membawa nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Islam. Muslimah yang berhati-hati dalam mengonsumsi budaya populer bisa menjaga dirinya dari pengaruh negatif. Bijak dalam memilih tontonan atau bacaan adalah bagian dari usaha menghindari tasyabbuh.
Pada akhirnya, menjaga ketaatan kepada Allah adalah cara terbaik untuk menghindari tasyabbuh. Ketika hati seorang Muslimah senantiasa terikat kepada Allah dan ajaran-Nya, ia akan merasa cukup dan tidak lagi tergoda dengan budaya atau gaya hidup yang tidak islami. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, seorang Muslimah akan memiliki kekuatan untuk menjaga jati diri dan menghindari tasyabbuh dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui pemahaman ini, semoga setiap Muslimah dapat menjadi pribadi yang kuat dalam menjaga identitasnya dan menunaikan perannya sebagai Muslimah yang taat kepada Allah.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fitnah Medsos yang Perlu Diwaspadai Muslimah