Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MUSLIMAH

Admin - Kamis, 19 Februari 2015 - 06:22 WIB

Kamis, 19 Februari 2015 - 06:22 WIB

2636 Views ㅤ

nur syahida aini

Nur Syahida Aini (Dokpri)

Oleh: Nursyahidah Aini, Mahasiswi Teknik Sipil Universitas Lampung

Apakah pendidikan itu penting untuk seorang muslimah? Haruskah seorang muslimah bekerja? Lalu, jika tidak boleh bekerja, untuk apa ia diperbolehkan sekolah hingga ke perguruan tinggi? Buat apa sekolah tinggi-tinggi, jika ujung-ujungnya juga tugas seorang wanita itu hanya di dapur dan jadi Ibu rumah tangga di rumah, alias  ngurus anak dan suami?

Terkadang pertanyaan tersebut terbesit dalam benak kita, kaum hawa, dan orang-orang di sekitar kita. Namun ketahuilah, wahai saudariku , wanita sholihah yang dirindui syurga. Dilema yang dihadapi kaum muslimah, terutama setelah menikah dan mempunyai keturunan.

Pilihan yang dirasa berat saat harus memilih antara pekerjaan atau keluarga. Akhirnya, banyak yang memilih untuk menjalankan keduanya.

Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa

Namun tentunya Islam sebagai agama yang sempurna dan komplet memberikan petunjuk dan arahan. Tak hanya masalah ketauhidan, akidah, akhlak serta adab. Bahkan Islam menjawab permasalahan muslimah dan memberikan tempat yang mulia untuk seorang muslimah.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ

Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr).

Menuntut ilmu itu tidak dibedakan antara laki-laki ataupun perempuan, semua sama baik laki-laki maupun wanita diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagai bekal masa depan mereka. Terutama bagi wanita yang akan menjadi seorang ibu, ia mesti harus pandai mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang cerdas, shalih dan shalihah.

Pentingnya Pendidikan Muslimah

Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini

Muslimah merupakan komponen dalam keluarga dan masyarakat yang sangat menentukan peranannya dalam membentuk generasi dan menciptakan peradaban.

Para wanita tangguh dalam sejarah tidak sekonyong-konyong menjadi tangguh, melainkan mereka melalui proses pendidikan (tarbiyah) secara berkelanjutan.

Ada beberapa alasan mengapa pendidikan menjadi hal penting untuk muslimah. Di antaranya sebagai berikut :

Pertama, dengan pendidikan dapat meningkatkan ilmu dan wawasan muslimah. Surat Al-Mujadalah ayat 11 menyebutkan,

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِى ٱلۡمَجَـٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡ‌ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتٍ۬‌ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “. (QS Al-Mujadalah [58: 11).

Dapat kita ambil intisari bahwa orang-orang yang berilmu akan memiliki derajat lebih di sisi Allah dan manusia. Selain itu ilmu akan membuat seseorang menjadi takut kepada Allah.

Jika para muslimah memiliki ilmu dan wawasan yang luas, maka ia akan mampu mendidik anak-anaknya dengan lebih baik, mengetahui cara-cara untuk berbuat kebaikan lebih banyak. Sehingga dapat menambah catatan amal dan pahalanya,serta dapat mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

muslimahKedua, dengan pendidikan seorang muslimah dapat mendukung suami dalam berbuat baik. Hal ini karena muslimah berperan sebagai “partner hidup” suami, seperti tercantum di dalam Surat At-Taubah ayat 71 ,

Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas

وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ۬‌ۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۤ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ۬

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Bisa kita ambil kesimpulan bahwa perempuan dan laki-laki diciptakan oleh Allah untuk saling bekerjasama dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

Muslimah yang terdidik akan dapat memahami posisinya sebagai mitra suami dalam menjalankan tugas suami dalam hal-hal kebaikan, mengetahui bagaimana cara menjadi seorang isteri shalihah, senantiasa taat pada suami dalam kebaikan, menjaga kehormatan dan harta suami, menyenangkan bila dipandang suami dan mendukung, serta memotivasi suami dalam berbuat kebaikan.

Ketiga, dengan pendidikan, seorang muslimah dapat sukses dalam mendidik anak-anaknya. Anak merupakan investasi pahala yang tak pernah putus bagi kedua orang tuanya. Dengan memahami konsep tersebut, para muslimah akan termotivasi untuk senantiasa memperhatikan dan bersemangat dalam mendidik anak-anaknya menjadi generasi rabbani yang shalih dan cerdas. Pemahaman tersebut hanya dapat terwujud melalui proses tarbiyah.

Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh

Dapat kita ambil pelajaran dari sahabat muslimah, Al-Khansa, seorang ibu yang seluruh anaknya mendapatkan anugerah syahid. Dialah seorang wanita terdidik yang tahu benar apa itu syahid, sehingga ia tanamkan jiwa syuhada pada anak-anaknya sedari kecil.

Al-Ummu Madrasah al-Ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya). Kata-kata hikmah ini sudah lama kita dengar. Bukan hanya ‘sekolah pertama’, ibu sejatinya adalah ‘sekolah utama’ bagi putera-puterinya.

Jika ada seseorang menjadi ulama, ilmuwan, tokoh ternama, atau pahlawan ksatria, maka lihatlah ibu mereka. Tentu karena ibu berperan besar dalam membentuk watak, karakter dan kepribadian anak-anaknya. Ia adalah sekolah pertama dan utama sebelum si kecil mengenyam pendidikan di sekolah mana pun.

Layaknya sekolah, ibu sejatinya adalah ‘gudang ilmu’, ‘pusat peradaban’ dan ‘wadah’ yang menghimpun sifat-sifat akhlak mulia. Hanya dari ‘sekolah’ semacam inilah lahir anak-anak yang shalih, cerdas, alim, berakhlak mulia, memiliki semangat jihad yang tinggi dan seluruh sifat-sifat agung Mukmin bertakwa. jangan harap dari mereka lahir anak-anak hebat generasi Muslim istimewa . karena itu pendidikan sangat penting untuk seorang ibu.

Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat

Ketika kita memiliki pendidikan yang baik, maka hal tersebut dapat membuat kita bisa mendidik anak lebih baik dan lebih detail perhatiannya. Seorang wanita terdidik akan mendorong anak-anaknya supaya bisa menjadi lebih dari ayah-ibunya, baik dalam hal pendidikan maupun kebahagiaan.

Jika generasi rabbani yang shalih dan cerdas menjadi keinginan kita bagi anak-anak kita kelak, maka ayah dan ibu yang terdidik akan lebih tau bagaimana menuntun anaknya.

Keempat, dengan pendidikan muslimah dapat eksis di tengah masyarakat untuk bekerjasama dan memberdayakan lingkungan yang Islami.

Muslimah yang terdidik mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi masyarakat tanpa mengorbankan prinsip kebenaran yang diyakininya, dan bukannya melebur pada warna lukisan yang ada di masyarakat

Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara

Dengan pendidikan yg tinggi, seorang wanita dapat memberikan kontribusi lebih. Tidak hanya sebagai ibu dan istri tapi juga bisa berkontribusi untuk masyarakat sehingga hidupnya akan lebih bermanfaat dan berkah.

Oleh karena itu, wahai saudariku, muslimah. Teruslah mencari ilmu, bekali dirimu dengan ilmu. Ilmu yang dapat meluruskan akidah, mensalihkan ibadah, membaguskan akhlaq, meluaskan tsaqofah (wawasan), mandiri, sekaligus bermanfaat buat orang lain.

Teladanilah wanita Anshar yang tidak malu bertanya tentang masalah agama. Teladanilah para shahabiyah yang bahkan meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk diberikan kesempatan dihari tertentu khusus untuk mengajari mereka. Sehingga, akan bermunculan kembali Aisyah-Aisyah yang mempunyai pemahaman yang luas dan mendalam tentang agamanya.

Duhai saudariku, muslimah, didiklah putera-puterimu agar mengenal Allah dan taat pada-Nya agar gemar membaca dan menghafal kalam-Nya. Ajarkan mereka mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan meneladani beliau. Bekali dengan akhlaq imani, mencintai sesama, menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

Baca Juga: Kiat Menjadi Muslimah Penuh Percaya Diri

Sulit Islam memiliki generasi yang berakhlak mulia tanpa muslimah berilmu dan berpendidikan, sebab generasi cerdas, shalih dan shalihah terlahir dari rahim seorang ibu yang cerdas dan sholehah juga yang bisa mendidik anak-anak dan keluarganya, ini adalah tantangan untuk kita para muslimah dengan melahirkan generasi yang cerdas bagi perjuangan Islam masa depan. (Syh/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Fitnah Medsos yang Perlu Diwaspadai Muslimah

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Sosok
Sosok
Indonesia
Tausiyah
Pendidikan dan IPTEK