Hebron, MINA – Penulis wanita Palestina Lama Khater, (42) dan seorang Ibu yang memiliki lima anak asal Hebron di Tepi Barat yang diduduki, ditahan pada 24 Juli setelah rumahnya digrebek. Sejak itu ia menjalani interogasi ketat dalam penahanan Israel.
Menurut Aktivis Masyarakat Tahanan Palestina (Palestinian Prisoners Society/PPS) Khater pertama kali dituduh menulis apa yang interogator keamanan Israel tuduhkan sebagai “bom waktu” untuk menghasut perlawanan terhadap Israel. Demikian Wafa melaporkan dikutip MINA, Selasa (14/8).
“Ia kemudian juga juga dituduh menjadi anggota dan membiayai organisasi ilegal, namun tulisan-tulisannya tetap menjadi fokus utama dari interogasi,” kata PPS.
Interogasi ketat dan sepanjang hari Khater berlanjut dalam upaya membuatnya memberikan pengakuan seperti yang diinginkan pemeriksa, tapi dia tetap menolak.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Seorang pengacara PPS mengunjunginya pada Selasa (14/8) pagi. Iamengatakan, para interogator telah mengancam akan menahan orang lain untuk memaksanya mengakui tuduhan itu, tetapi dia tidak mau mengalah.
Khater mengatakan kepada pengacaranya bahwa dia tetap dengan tangan dan kakinya diikat di kursi sepanjang waktu saat berada di ruang interogasi. Dia meninggalkan ruangan t ahanan hanya ketika harus pergi ke toilet. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza