Al-Quds, MINA – Pihak berwenang Israel pada Senin (7/5) mulai menempatkan papan petunjuk jalan bertuliskan kata-kata “Kedutaan Besar Amerika Serikat” di beberapa ruas jalanan Al-Quds (Yerusalem) di tengah persiapan pembukaan kantor diplomatik AS yang baru pada pekan depan, menurut saksi mata.
Tanda-tanda jalan yang dicetak dalam bahasa Ibrani, Arab, dan Inggris itu terlihat di sekitar kawasan Arona.
Upacara peresmian kedutaan baru yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi AS dan Israel, diperkirakan akan digelar pekan depan, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
Gedung konsulat AS di Al-Quds yang sudah ada akan dialihfungsikan sebagai kedutaan, sementara sebuah gedung kedutaan baru bakal dibangun. Proses itu kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada Senin, Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mendesak agar diplomat-diplomat asing dan organisasi masyarakat sipil memboikot upacara peresmian pekan depan.
“Kehadiran Anda dalam acara itu seperti memberi lampu hijau terhadap keputusan tidak sah dan ilegal ini (untuk memindahkan kedutaan AS ke Al-Quds) dan penjajahan,” kata Erekat melalui sebuah pernyataan.
AS berencana secara resmi memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Al-Quds pada 14 Mei, bertepatan dengan peringatan 70 tahun dibentuknya Israel pada tahun 1948 sebuah acara yang oleh orang Palestina disebut sebagai “Nakba” atau “Hari Bencana”.
Desember tahun lalu, Presiden AS Donald Trump memicu kecaman seluruh dunia ketika dia secara sepihak mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel dan berjanji akan memindahkan kedutaan AS ke kota itu.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Al-Quds tetap menjadi pusat konflik Palestina-Israel, karena Palestina masih berharap Al-Quds yang diduduki oleh Israel sejak 1967 bisa menjadi ibu kota negara Palestina yang merdeka kelak. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza