Tripoli, 14 Dzulqa’dah 1436/29 Agustus 2015 (MINA) – Tim penyelamat telah mengambil 111 mayat migran dari laut setelah kapal mereka tenggelam di lepas pantai Libya, Bulan Sabit Merah mengatakan Sabtu (29/8).
Seorang juru bicara organisasi mengatakan, puluhan masih hilang setelah tragedi yang terjadi Kamis (27/8), Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Sejauh ini 111 mayat telah diambil dari laut sementara puluhan orang masih hilang,” kata juru bicara Mohammad al-Misrati.
Dia mengatakan, kapal mengangkut 400 calon migran dan 198 telah diselamatkan.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Sehari sebelumnya Misrati mengatakan, sebanyak 76 mayat telah diangkat dari laut setelah perahu tenggelam di dekat Pelabuhan Zuwara, barat Libya.
Tim Bulan Sabit Merah mengenakan pakaian putih pelindung dan masker pada hari Jumat saat mengumpulkan mayat-mayat, menempatkan mereka dalam kantong plastik oranye dan membawa mereka dengan ambulans.
Libya yang memiliki garis pantai 1.770 kilometer (lebih 1.000 mil), selama bertahun-tahun menjadi batu loncatan bagi penduduk Afrika untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Benua Eropa, di mana sebagian besar masuk lewat Italia dengan menyeberangi Laut Mediterania.
Konflik di Timur Tengah, terutama di Suriah, juga menjadikan Libya sebagai negara transit bagi mereka yang melarikan diri dari kekerasan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Penyelundup manusia telah mengambil keuntungan dari kekacauan ini sejak pemberontakan 2011 menggulingkan Presiden Libya Moammar Gaddafi.
Persimpangan Laut Mediterania menjadi sangat berbahaya. Di tahun ini saja, sekitar 2.500 orang telah meninggal di laut karena berusaha mencapai Eropa. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas