Arab Saudi Kutuk Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Ekstremis Yahudi

(Foto: Istimewa)

Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri mengutuk penyerbuan kelompok ekstremis Yahudi di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel ke Masjid Al-Aqsa dengan dalih perayaan Tahun Baru Yahudi.

“Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan bahwa tindakan-tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap semua norma dan konvensi internasional, dan provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia,” tulis Kemlu Arab Saudi dalam sebuah pernyataan dilansir Kantor Berita WAFA, Senin (18/9), demikian keterangan yang dikutip MINA.

“Kementerian Luar Negeri Saudi menganggap pasukan pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas dampak dari pelanggaran yang terus berlanjut ini dan menekankan seruannya kepada masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk mengakhiri eskalasi pendudukan Israel, memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga sipil, dan mengerahkan semua upaya untuk mengakhiri konflik ini,” kata pernyataan tersebut.

Sebelumnya, ratusan ekstremis Yahudi pada Ahad (17/9), menyerbu komplek Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam yang terletak di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki Israel. Penyerbuan ini dilakukan saat mereka berdalih merayakan Tahun Baru Yahudi, dengan alasan akan mengadakan ritual keagamaan.

Salah satu dari mereka meniupkan terompet shofar, bagian ritual keagamaan, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap status quo yang telah berlangsung selama beberapa dekade menjadi kesepakatan bersama.

Pemerintah Arab Saudi juga menyatakan bahwa seluruh kompleks Masjid Al-Aqsa seluas 144 dunum, yang juga dikenal sebagai Al Haram Al Syarif atau tempat suci yang mulia, merupakan tempat suci murni bagi umat Islam. Hanya umat Muslim yang boleh melakukan ibadah shalat dan ritual keagamaan di area komplek Al Haram Al Syarif ini.

Pada saat yang sama, para jamaah Muslim dijauhkan dari Masjid sementara beberapa orang, terutama pria dan wanita yang lebih tua, diserang secara brutal oleh polisi Israel.

Jamaah muslim yang cukup tua, mereka dipaksa untuk keluar dari tempat suci Masjid Al-Aqsa tersebut. Hal ini untuk mengamankan penyerbuan oleh kelompok radikal Yahudi yang akan merangsek masuk area komplek Al Haram Al Syarif.

Pelanggaran terhadap kesucian tempat suci umat Islam selalu meningkat selama hari-hari besar Yahudi, karena provokasi organisasi-organisasi ekstrimis Yahudi. Mereka menyerukan kepada para pengikutnya untuk mengintensifkan penyerbuan mereka ke Masjid Al-Aqsa.

Penyerbuan itu dilakukan pada jam-jam kunjungan pagi hari untuk menciptakan kehadiran rutin kaum Yahudi di kompleks tersebut. Di mana pada akhirnya mereka berharap umat Islam dapat membagi komplek Masjid Al-Aqsa ini dan mengubah sebagian atau seluruh tempat tersebut menjadi kuil Yahudi. (R/R8/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.