Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Ternyata, di surga pun ada pohon. Namun, tentu saja pohon di surga sangat jauh berbeda dibanding pohon-pohon yang ada di dunia. Bahkan fungsi dan kegunaan pohon di surga pun jauh berbeda. Tidak ada terik matahari di surga. Pohon di surga tidaklah digunakan untuk bahan membangun rumah dan gedung. Tidak juga sebagai penangkal erosi. Berikut akan dibahas apa dan bagaimana pohon di surga tersebut.
Seperti yang ditanyakan Ka’ab pada Rasuiullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia berkata, Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang pepohonan surga, yang tidak kering dahan-dahannya tidak rontok daun-daunnya, dan tidak rusak buahnya.
Pohon surga yang paling besar adalah pohon Thuba, akarnya dari intan, batangnya dari yakut, dahannya dari zambrut, daunnya dari sutera. Pohon ini memiliki 70000 dahan, setiap dahannya menyentuh Arasy, sedang dahannya yang paling rendah menyentuh langit dunia.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Di dalam surga tidak ada sebuah kamar, tidak ada buah kubah, dan tidak ada bilik kecuali terdapat dahan pohon Thuba yang bisa meneduhi. Pohon tersebut mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang diinginkan oleh hati. Bandingannya di dalam dunia seperti matahari. Asalnya matahari berada di langit sedangkan sinarnya sampai segala tempat di bumi maupun di planet lain (Sumber kitab Daqa’iqul Akhbar. hal: 41).
Abi Sa’id meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Thuba adalah nama pohon di surga, (besar kira-kira perjalanan 100 tahun. Pakaian ahli surga dari kelopak bunga pohon tersebut.” Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Thuba adalah pohon dalam surga yang tidak diketahui panjangnya (secara persis) kecuali Allah. Orang bisa berjalan dengan naik (kendaraan) di bawah sebatang dahannya dari 70 dahan dimilikinya, yang buahnya siap dipetik. Daun-daunnya di tempati oleh aneka macam burung. Sebagai gambaran kebahagiaan (dan kenikmatan).“ (Sumber Al Jami’u Ash Shaghir hal 196).
Ali r.a. berkata, “Berdasarkan beberapa hadits, bahwa pohon surga itu terbuat dari perak, daunnya sebagian yang dari perak ada pula yang dari emas. Jika akarnya terbuat dari emas maka dahan dahannya terbuat dari perak, sebaliknya jika akarnya dari perak maka dahanhannya dari emas.”
Kalau pohon dunia akarnya tertancap di bumi sedangkan cabang-cabangnya berada di udara, karena dunia adalah tempat kerusakan. Sedangkan akar pohon surga berada di udara, dahan-dahannya berada di bumi. Sebagai mana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, “Buah-buahannya dekat.” (Sural Al-Haqqah). Maksudnya, buah-buahan pohon surga itu dekat, mudah dipetik dan dipegang.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Kepada mereka dikatakan, “Makan dan minumlah yang sedap disebabkan amal yang telah kamu lakukan pada hari-hari yang telah lalu.“ (Surat Al-Haqqah: 24).
Debu tanahnya dari misik, anbar dan kafur. Sungainya air susu, madu, khamer dan air yang jernih. Tatkala ada angin, maka dedaun itu bersentuhan lalu keluarlah suara yang merdu akibat dari gesekan dedaun tersebut.
Pohon di surga memiliki keistimewaan tersendiri, ia tidak hanya mengeluarkan buah-buahan, tapi juga mengeluarkan pakaian bagi penghuni surga Seperti yang diriwayatkan oleh Ali r.a. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Di dalam surga terdapat sebuah pohon, dari atas pohon itu keluarlah pakaian, sedangkan di bawahnya ada seekor kuda yang bersayap, yang sudah diberi pelana, yang dikendalikan, tubuhnya ditaburi intan dan yakut, ia tidak berak dan kencing. Kuda tersebut werupakan kendaraan para wali Allah, ia akan terbang dengan membawa para wali di dalam surga.
Orang yang berada di bawah ketika melihat para wali terbang dengan kudanya mengatakan, “Wahai Tuhanku, dengan apa hamba-Mu itu sampai memiliki derajat kemuliaan seperti itu.” Allah menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang melakukan shalat, pada saat itu kalian tidur lelap. Mereka berpuasa sedangkan kalian berbuka, mereka berjihad sedangkan kalian hanya duduk-duduk didekat istri kalian. Mereka membelanjakan hartanya di jalanKu.” (Sumber Daqa’iqul Akhbar hal 41,42).
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Pohon di surga dahannya juga digambarkan dapat menuntun orang-orang yang dermawan untuk masuk ke surga. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam “Kedermaan salah satu pohon surga adalah dahan-dahannya turun mendekat ke dunia. Oleh karena itu, barangsiapa yang berpegang dengan salah satu dahannya, maka akan menuntunnya ke surga…” (sumber kitab irsyadul Ibad hal 37). Semoga Allah Ta’ala merahmati kita untuk bisa menikmati pohon di surga, wallahua’lam.(A/RS3/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman