Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perancis Dukung Sanksi Bagi Negara Uni Eropa Tolak Migran Berstatus Suaka

Syauqi S - Ahad, 24 Juni 2018 - 14:05 WIB

Ahad, 24 Juni 2018 - 14:05 WIB

3 Views ㅤ

Presiden Perancis Emmanuel Macron adalah satu dari sedikit pemimpin Barat yang paling keras mengecam Myanmar terkait penindasan terhadap warga Rohingya. (RTE)

Paris, MINA – Perancis mendukung sanksi keuangan bagi negara-negara Uni Eropa yang menolak migran dengan status suaka, Presiden Emmanuel Macron mengatakan, Sabtu (23/6),

Pernyataan ini jelas menuju kepada Hongaria, Rumania dan Republik Ceko yang menentang skema relokasi pencari suaka Uni Eropa, dengan menyatakan ketiga negara itu sudah mendapat banyak keuntungan keuangan sebagai anggota Uni Eropa dan kini menunjukkan sifat egois mereka.

Penolakan ini memperdalam kesenjangan antara anggota blok mengenai krisis migran.

Para pemimpin Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat pada Ahad (24/6) di Brussels untuk membahas perselisihan tentang migrasi dengan tujuan mempersiapkan dasar untuk KTT Uni Eropa pada akhir pekan depan.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

“Saya sendiri mendukung mekanisme yang memang memperhitungkan hal ini,” kata Macron ketika ditanya tentang pandangannya tentang kemungkinan sanksi keuangan. Demikian Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA, Ahad.

“Anda tidak dapat membiarkan negara-negara yang secara besar-besaran mendapat manfaat dari solidaritas Uni Eropa dan secara besar-besaran menyuarakan keegoisan nasional mereka ketika menyangkut masalah migran,” tambahnya.

Presiden Perancis menyarankan syarat tambahan harus dilampirkan pada pemberian dana struktural Uni Eropa untuk menjamin penerima mengambil bagian mereka dari migran suaka.

Macron mengeluarkan komentar itu setelah pertemuan pertamanya dengan Perdana Mmenteri baru Spanyol, Pedro Sanchez, di Istana Elysee. Keduanya sepakat bahwa pusat-pusat penahanan tambahan harus dibuka di Eropa untuk meninjau aplikasi pencari suaka.

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Pusat penahanan akan berada di atas prioritas yang disebut “platform disembarkasi” di luar Uni Eropa di mana permintaan suaka dapat dinilai sebelum pencari suaka mencapai Eropa.

“Apa yang kami usulkan adalah membangun pusat penahanan yang didanai Eropa di negara terdekat dan teraman (dari sumber arus pengungsi),” kata Macron setelah debat panas bulan ini mengenai kapal penyelamat Aquarius dan lebih dari 600 migrannya. Kapal itu akhirnya menemukan tempat berlindung yang aman di Spanyol.

“Dan dari pusat penahanan Eropa ini … tim harus mengambil orang-orang yang tidak lolos pengajuan status suaka kembali ke negara asal mereka,” tambahnya.

Spanyol, Jerman dan sebagian besar negara Uni Eropa lainnya mendukung inisiatif ini, kata sumber diplomatik kepada media. (T/R11/P1)

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: “Ummu Ubaidah” Ikut Demo Anti-Israel Di Washington

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Renungan Al Quran
Internasional