Paris, MINA – Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap digital di kalangan remaja, Perancis telah memutuskan untuk melarang penggunaan smartphone atau gawai selama jam sekolah.
Keputusan itu diambil melalui voting di Parlemen dan akan mulai berlaku bulan depan ketika tahun ajaran baru dimulai di Perancis, menurut pernyataan resmi, The Asean Independent melaporkan, Kamis (2/8).
Anggota parlemen dari partai LREM pendukung Presiden Emmanuel Macron dan para pendukungnya lainnya telah memberikan persetujuan akhir terhadap RUU itu.
Sementara anggota parlemen partai oposisi abstain saat pemungutan suara, dan menyebut aturan itu sebagai “aksi publisitas” yang tidak akan mengubah apa pun, lapor Le Monde.
Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store
Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer sebelumnya mengatakan, bahwa larangan itu adalah masalah kesehatan masyarakat agar anak-anak tidak bermain gawai saat istirahat.
Menurut Blanquer, langkah ini juga dapat mendorong negara lain untuk menerapkan aturan yang sama untuk kebaikan para siswa.
“Ini mengirim pesan ke masyarakat Perancis serta negara-negara di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Perancis bukan yang pertama memperkenalkan larangan itu, karena hampir sepertiga sekolah di Inggris telah menghentikan penggunaan ponsel cerdas itu selama di kelas.
Baca Juga: Trump Tiba di Washington Jelang Pelantikan
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa hampir sembilan dari 10 siswa memiliki sebuah gawai di Perancis dan sejumlah besar keluhan telah dilaporkan oleh guru sekolah mengenai siswa yang sibuk dengan gawai dan mengobrol di kelas.
Setelah aturan diterapkan dari tahun akademik berikutnya, anak-anak yang berusia di atas 14 hingga 15 tahun yang belajar di sekolah dasar atau menengah di Perancis, harus menjaga agar smartphone, tablet, dan perangkat lain yang terhubung dimatikan atau meninggalkannya di rumah mereka.
Namun, peraturan tersebut memberikan pengecualian bagi sekolah jika digunakan untuk metode pembelajaran, kegiatan ekstra kurikuler, atau untuk siswa yang memiliki kemampuan khusus. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global