Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perawat AS Ungkap Kondisi Mengerikan di RS Nasser, Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 21 menit yang lalu

21 menit yang lalu

4 Views

kondisi RS Nasser (foto : Stringer)

Gaza, MINA – Seorang perawat darurat asal Amerika-Palestina, Amanda Nasser, menggambarkan kondisi mengerikan di Kompleks Medis Nasser, satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza selatan.

Ia menyebut layanan kesehatan di wilayah itu berada di ambang kehancuran akibat serangan Israel yang tiada henti dan blokade yang membuat pasien serta tenaga medis terperangkap dalam bencana.

Nasser, 39 tahun, tiba di Gaza sekitar sepekan lalu dalam misi kemanusiaan dan bekerja di ruang gawat darurat.

“Situasinya benar-benar katastropik. Sistem kesehatan di sini berada di ambang runtuh. Ini adalah rumah sakit terakhir yang masih berfungsi di Gaza,” katanya kepada Anadolu Agency, Selasa (19/8).

Baca Juga: Komite Keselamatan Jurnalis Kutuk Israel atas Pembunuhan Pewarta Gaza

Menurutnya, pasien yang masuk ke rumah sakit mengalami luka parah, mulai dari tembakan di kepala, dada, perut, hingga anggota tubuh. Banyak yang mengalami patah tulang serius, amputasi, bahkan harus menunggu operasi karena minimnya tenaga medis dan pasokan.

“Kami sering harus memilih siapa yang pantas diintubasi, siapa yang punya peluang bertahan hidup lebih besar. Itu keputusan yang sangat sulit,” ungkapnya.

Selain luka-luka perang, kelaparan kini menghantui rumah sakit.

“Saya melihat banyak orang kekurangan gizi, termasuk staf. Semua kurus, dehidrasi, dan bekerja berjam-jam. Banyak anak-anak juga mengalami malnutrisi. Beberapa bayi bahkan meninggal karena gizi buruk,” jelas Nasser.

Baca Juga: Tentara Cadangan Zionis Mulai Frustasi

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, sejak awal 2025 terdapat hampir 28.000 kasus malnutrisi di wilayah itu, dengan 263 kematian, termasuk 112 anak-anak.

Meski kondisi genting, Nasser mengaku bangga bisa berada di Gaza untuk membantu rakyat Palestina. Ia menyerukan kepada dunia internasional untuk segera bertindak.

“Pesan saya kepada dunia: kita butuh gencatan senjata, kita butuh negara Palestina merdeka. Warga di sini hanya ingin hidup normal. Mereka tidak pantas diperlakukan seperti ini,” tegasnya.

Ia juga mendesak Presiden AS Donald Trump melihat langsung kondisi Gaza.

Baca Juga: Jumlah Jurnalis yang Gugur di Jalur Gaza 239 Orang

“Ada banyak cara untuk menghentikan ini: boikot produk yang mendanai genosida, terutama yang dijual di AS, Eropa, dan produk Israel. Hubungi anggota kongres Anda, terus lakukan protes, terus bersuara,” ujarnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Serang Demonstran, Sebut Aksi Protes Justru Perkuat Negosiasi Hamas

Rekomendasi untuk Anda