Addis Ababa, MINA – Kaum perempuan menduduki 50 persen kabinet baru Ethiopia dan menjadi rekor, termasuk Menteri Pertahanan yang untuk pertama kalinya seorang wanita di negara itu.
Kabinet itu terbentuk setelah anggota parlemen dengan suara bulat menyetujui pencalonan yang diajukan oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed.
“Para menteri wanita kami akan membantah pepatah lama bahwa wanita tidak bisa memimpin,” kata Abiy sambil mempresentasikan pilihannya hari Selasa (16/10), demikian Al Jazeera melaporkan.
“Keputusan ini adalah yang pertama dalam sejarah Ethiopia dan mungkin di Afrika,” tambahnya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Negara Tanduk Afrika itu bergabung dengan beberapa negara, sebagian besar Eropa, yang perempuan mencapai 50 persen atau lebih dalam posisi menteri, menurut Uni Antar-Parlemen dan Perempuan PBB.
Perombakan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian reformasi dramatis yang dilaksanakan oleh Abiy sejak ia menjabat pada bulan April, setelah lebih dari dua tahun terjadi kerusuhan antipemerintah yang memberikan kontribusi pada pengunduran mendadak perdana menteri sebelumnya.
Langkah-langkah perdana menteri itu termasuk mengakhiri konflik dua dekade dengan negara tetangganya, Eritrea. Ia membebaskan para pembangkang yang dipenjara, menyambut kelompok-kelompok terlarang sebelumnya untuk kembali ke negara itu dan mengumumkan rencana memprivatisasi industri-industri besar milik negara.
Namun, sejak mengambil kekuasaan, pemerintahannya telah diguncang oleh bentrokan etnis berturut-turut di pedesaan, termasuk kekerasan di Ethiopia selatan yang telah menelantarkan hampir satu juta orang. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan