Jakarta, MINA – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (Perempuan ICMI) menyerukan Gerakan restorasi akhlak anak Indonesia.
“Restorasi akhlak atau mengembalikan, memulihkan, memperbaiki dan membangun kembali akhlak yang mulia dalam kehidupan bangsa kita ini, harus dimulai dari usia anak-anak sehingga kerusakan akhlak bangsa dalam jangka panjang bisa dicegah sedini mungkin,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan ICMI, Welya Safitri, dalam sambutannya pada Seminar Hari Anak Nasional bertema “Pembentukan Karakter Anak yang Berakhlakul Karimah”, Selasa (23/7) kemarin di Jakarta, demikian keterangan yang diterima MINA.
“Kalau dulu kriminalitas hanya dilakukan oleh orang dewasa, pejabat yang korupsi, namun saat ini tindak kejahatan bahkan sudah dilakukan oleh anak di bawah umur. Bahkan, jenis kejahatannya sudah masuk dalam tindak pidana berat seperti pembunuhan anak terhadap orangtua, perundungan anak dan sebagainya,” ucap Welya.
Ia menegaskan, untuk memulihkan kembali hancurnya moralitas bangsa harus dilakukan melalui restorasi akhlak yang dimulai dari dunia pendidikan anak sebagai generasi penerus bangsa kelak.
Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga
Ia menginginkan, agar materi pendidikan moral harus dikembalikan ke sekolah-sekolah dengan menambahkan komponen akhlak khususnya bagi generasi muslim.
“Kita merasa ada karakter baik yang hilang, saat pendidikan moral hanya berbasis norma dan etika namun minus akhlak agama. Karena itu, untuk mewujudkan Gerakan Restorasi Moral itu, Perempuan ICMI minta pendidikan moral berbasis akhlak harus segera dimasukan kembali dalam kurikulum,” jelas Welya.
Menurutnya, restorasi akhlak ini menjadi sangat penting melihat merebaknya fenomena kriminalitas yang sangat massif mulai dari tingkat elit, hingga anak-anak di daerah-daerah miskin.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kesabaran Seorang Istri