Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan Indonesia Suarakan Harapan untuk Palestina Lewat Seni dan Literasi

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - Senin, 21 Juli 2025 - 20:41 WIB

Senin, 21 Juli 2025 - 20:41 WIB

1 Views

Kegiatan solidaritas perempuan Indonesia untuk Palestina bertajuk “Palestine, The Wounded Land, Where Hope Never Ends” digelar di Gedung Seni Budaya Kota Tangerang, Provinsi Banten, Ahad (20/7/2025).(Foto: Doc. MINA)

Tangerang, MINA — Suara solidaritas untuk Palestina menggema dari Gedung Seni Budaya Kota Tangerang, Banten, Ahad (20/7), dalam sebuah acara yang dikemas menyentuh hati dan menggugah kesadaran.

Bertajuk “Palestine, The Wounded Land, Where Hope Never Ends”, kegiatan itu menjadi ruang konsolidasi perempuan Indonesia untuk menyuarakan kepedulian terhadap Palestina melalui seni, literasi, refleksi, dan edukasi.

Diselenggarakan oleh Sahiba Indonesia dan Hannah Indonesia, acara ini menghadirkan konsep “3 Ruang Makna dalam 1 Hari” yang merangkum sesi reflection, talkshow inspiratif, serta pameran seni bertema Palestina. Sekitar 200 peserta muslimah dari berbagai daerah hadir dan terlibat aktif, membuktikan bahwa suara kemanusiaan dapat disampaikan dalam beragam bentuk.

“Yang kita perjuangkan bukan hanya satu bangsa, tapi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang universal,” ungkap salah satu perwakilan Sahiba Indonesia.

Baca Juga: AWG: Zionis Lakukan Genosida Modern, Dunia Islam Gagal Lindungi Gaza

Sesi Reflection bertajuk “Menembus Batas Kata” dibuka dengan penampilan emosional dari Dazen Vrilla dan Yasmin Muthia melalui monolog, puisi, dan lagu yang menyentuh. Dalam suasana haru, para peserta diajak menyuarakan isi hati dan doa mereka untuk Palestina dalam bentuk tulisan maupun gambar melalui media seni Heart to Art.

Dua sesi talkshow menjadi pusat perhatian. Pada sesi pertama bertajuk “Breaking the Silence – Reality in Palestine”, Almira Harris (Founder Hannah Indonesia) menghadirkan Samaa Alkafarna, seniman muda Palestina, dan Karina Rusman, pendiri Pasar Palestina. Mereka menyampaikan realitas getir kehidupan rakyat Gaza, perjuangan para penjaga Baitul Maqdis, dan pentingnya solidaritas global.

“Kesaksian mereka adalah kebenaran yang tak lagi bisa dibantah. Palestina membutuhkan kita, begitu pula kita membutuhkan Palestina dalam perjuangan ini,” ujar Almira.

Sesi kedua bertajuk “Beyond Borders – Your Voice Their Strength” menampilkan Chiki Fawzi, musisi dan aktivis kemanusiaan, bersama influencer Tiara Nabila. Keduanya berbagi pengalaman menyuarakan isu Palestina melalui seni dan media sosial.

Baca Juga: Update Karhutla, dari Sumatera Merambah ke Jatim

“Hidup adalah tentang mengumpulkan poin-poin kebaikan. Suara kita mungkin kecil, tapi bisa menjadi penghapus dosa dan sumber harapan bagi mereka yang tertindas,” ucap Chiki Fawzi.

Tiara, yang pernah mengunjungi Palestina, menambahkan, “Meski dalam keterbatasan, rakyat Palestina tetap menjalani hidup dengan kekuatan luar biasa. Hal itu membuat saya semakin yakin untuk bersuara dan lebih bijak dalam memilih konsumsi produk.”

Salah satu segmen unik dalam acara ini adalah Runway Fashion: Walk Into Palestine, yang menampilkan koleksi busana dari sejumlah brand muslimah seperti Ria Miranda, Shaff Indonesia, Pasar Palestina, hingga Chiki Go. Koleksi tersebut diperagakan oleh Kang dan Nong Kota Tangerang, sebagai bentuk komitmen kreatif dalam menyuarakan dukungan melalui mode dan tekstil.

Bagian akhir acara ditutup dengan pameran bertajuk “Resistance in Frame”, yang menggugah kesadaran melalui foto-foto perjuangan rakyat Palestina. Dirancang oleh Reka Arsitek, pameran ini menghadirkan narasi visual mengenai kehidupan para syuhada, simbol perjuangan seperti kunci rumah, hingga makanan khas Palestina yang menjadi bagian dari identitas mereka.

Baca Juga: Kemenhut: 180 Titik Api Terdeteksi di Riau, Rokan Hilir

“Kami ingin menunjukkan bahwa solidaritas bisa disuarakan dalam banyak bentuk: kata-kata, karya seni, bahkan cara kita berbusana. Ini langkah kecil penuh cinta untuk Palestina,” ujar Aulia Rizky, Ketua Panitia kegiatan.

Seluruh hasil penjualan tiket acara itu dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan di Gaza dan wilayah Palestina lainnya yang terdampak agresi Israel. Dengan semangat #BertumbuhDalamTauhid, para peserta membawa pulang lebih dari sekadar kenangan, tapi juga semangat baru untuk terus bersuara, berdonasi, dan bertindak.

Acara tersebut menjadi bukti nyata bahwa perempuan Indonesia memiliki suara kuat dalam perjuangan global untuk keadilan, kemerdekaan, dan kemanusiaan, bahwa harapan memang tak pernah padam di tanah yang terluka.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 750 Ribu Hektar Terbakar, Menko Polhukam Minta Cabut Izin Perusahaan

Rekomendasi untuk Anda