Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimah Pilar Umat

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 12 Juli 2025 - 23:52 WIB

Sabtu, 12 Juli 2025 - 23:52 WIB

65 Views

Rohmah Solihah, aktivis Muslimah Learning Center (MLC) Jawa Barat. (Dokpri)

Oleh Rohmah Solihah, Aktivis Muslimah Learning Center (MLC) Ciamis, Jawa Barat

Perempuan dalam Islam adalah refleksi hidup dari nilai-nilai suci, akhlak mulia, dan kehormatan umat. Dalam kelembutan sikap dan keteguhan prinsipnya, tersirat keindahan syariat yang agung.

Akhlak seorang muslimah bukan sekadar gambaran pribadinya, melainkan pantulan keindahan Islam yang menghidupkan nurani. Dalam perannya sebagai ibu yang mendidik, istri yang menenangkan, pendidik yang mencerdaskan, dan penjaga adab yang tak tergoyahkan, ia menjadi penopang peradaban.

Maka, ketika seorang perempuan menjaga kehormatannya dengan ilmu dan iman, sesungguhnya ia tengah menjaga wajah Islam di hadapan dunia.

Baca Juga: Muslimah Tangguh di Era Modern: Kreatif, Aktif, dan Tetap Terjaga

Adapun peran kaum perempuan dalam keluarga dan masyarakat yang mencerminkan pilar umat, antara lain:

  1. Memberikan teladan akhlak

Akhlak seperti menjaga diri (iffah), adanya rasa malu (ḥaya’), dan dipercaya (amanah) merupakan nilai Islam yang seharusnya hidup dalam diri setiap perempuan muslimah. Nilai-nilai ini bukan sekadar perhiasan batin, tetapi benteng kehormatan yang menjaganya di tengah arus zaman.

Keteladanan perempuan dalam tutur kata dan perilaku keseharian adalah wujud nyata dari adab Islam. Ia menjadi cermin ajaran yang tak hanya dihafal, tapi diamalkan.

Tentang perempuan yang membawa akhlak shalihah, disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

Baca Juga: Jejak Muslimah Inspiratif: Maemuna Center, Dari Ketulusan Hati untuk Gaza

الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan shalihah.” (H.R. Muslim)

Maka, akhlak mulia adalah mahkota yang menjadikan perempuan bernilai di sisi Allah dan manusia.

  1. Menjadi pendidik pertama di rumah tangga

Sebagai ibu di rumah tangga, perempuan menjadi pendidik pertama yang menanamkan iman dan adab dalam jiwa anak-anak. Dari pangkuannya lahir generasi yang mengenal Allah dan menjunjung akhlak.

Baca Juga: Jejak Perempuan dalam Kemerdekaan Indonesia

Sebagai ibu, ia adalah penyejuk hati dan pendamping dalam perjuangan hidup. Kehadirannya memberi ketenangan, doanya menguatkan langkah.

Kaum ibu juga merupakan bagian dari masyarakat yang dapat turut berperan dalam dakwah, pendidikan, dan pengabdian. Ia bukan sekadar pelengkap, tetapi bagian penting dari bangunan umat.

  1. Menjaga kehormatan

Islam menetapkan kewajiban menutup aurat dan menundukkan pandangan sebagai bentuk penjagaan diri dari fitnah dan menjaga kehormatan.

Percampuran bebas (ikhtilat) dilarang kecuali ada keperluan syar’i. Perempuan juga diperintahkan menjaga ucapan, perilaku, dan tidak berlebihan dalam berhias.

Baca Juga: Kenapa Tingkat Literasi Ibu Penting: Inspirasi dari Rose Kennedy

Perempuan juga berhak menerima mahar, nafkah, dan bagian warisan. Islam melarang kekerasan terhadap perempuan dan membatasi perjalanan jauh tanpa mahram demi menjaga keselamatannya, kecuali dalam kondisi yang benar-benar mendesak.

4.Menjaga harmoni rumah tangga

Perempuan dalam Islam berperan di dua ranah, pertama sebagai penjaga harmoni rumah tangga dan sebagai pendidik generasi. Dan kedua, sebagai kontributor di ranah publik, selama sesuai dengan nilai syariat.

Karena itu, hak dan kewajiban perempuan diatur seimbang. Ia berhak atas pendidikan, harta, dan peran sosial, sekaligus berkewajiban menjaga kehormatan, menaati agama, dan membangun masyarakat.

Baca Juga: Berikut Cara Penggunaan Gadget bagi Muslimah

Syariat melindungi martabat perempuan melalui aturan aurat, adab bergaul, dan kesopanan berpakaian. Representasi perempuan pun perlu dijaga agar tetap mulia dan sesuai ajaran Islam.

  1. Keteguhan muslimah menghadapi zaman

Di tengah arus modernitas, media, dan budaya yang kerap menjauh dari nilai Islam, perempuan muslimah diuji dalam menjaga prinsip dan jati dirinya.

Namun, menjadi aktif dan berdaya tidak harus mengorbankan kehormatan. Justru di sanalah letak kekuatan sejati muslimah yang mampu tampil di ruang publik tanpa meninggalkan nilai syar’i.

Keteguhan hati di tengah zaman adalah bukti bahwa nilai Islam bukan sekadar ajaran, tapi cahaya yang hidup dalam setiap langkah muslimah yang sadar arah.

Baca Juga: Muslimah Sebagai Penggerak Pembebasan Baitul Maqdis

Perempuan adalah amanah besar dari Allah. Ketika ia menjaga iman, akhlak, dan perannya dalam keluarga dan masyarakat, maka Allah menjadikannya sebab tegaknya umat.

Karena itu, marilah wahai kaum muslimah, kita kuatkan langkah dalam kehidupan, karena surga pun bisa lahir dari telapak kesabaran seorang muslimah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Muslimah Modis Tapi Minus Muru’ah: Hijab Bukan Sekadar Fashion

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Khadijah