Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan 30 Tahun Penelitian Hamburan Neutron di Indonesia

Rana Setiawan - Selasa, 23 Agustus 2022 - 08:25 WIB

Selasa, 23 Agustus 2022 - 08:25 WIB

10 Views

Jakarta, MINA – Kamis 20 Agustus 1992 adalah hari bersejarah bagi para peneliti hamburan neutron di Indonesia, dimana pada tanggal tersebut telah diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Ke-2, Suharto Laboratorium Hamburan Neutron (Neutron Scattering Laboratory – NSL) di Kawasan Nuklir Serpong, Tangerang Selatan.

Saat itu NSL merupakan bagian dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan sekarang telah terintegrasi ke dalam Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Untuk melakukan penelitian NSL memanfaatkan neutron yang dihasilkan oleh Reaktor Serba Guna GA Siwabessy milik BRIN.

Penelitian hamburan neutron adalah penelitian tingkat mahir yang banyak dilakukan di belahan dunia, khususnya di Eropa. Fasilitas hamburan neutron di NSL ORTN-BRIN masih sangat mumpuni untuk melakukan penelitian tingkat mahir dan dapat bersaing dengan fasilitas-fasilitas neutron di dunia.

Sebagai contoh fasilitas penelitian radiografi neutron di NSL masih merupakan salah satu fasilitas terbaik di Asia Tenggara, bahkan Asia dan dunia.

Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir

Kepala ORTN-BRIN, Rohadi Awaludin mengatakan dalam rilis diterima MINA, Selasa (23/8), dengan pengalaman penelitian hamburan neutron selama 30 tahun yang telah dilakukan di NSL ORTN-BRIN, diharapkan penguasaan teknologi hamburan neutron di Indonesia dapat lebih ditingkatkan hingga dapat berperan besar di level internasional.

“Teknologi hamburan neutron yang telah dikuasai Indonesia diharapkan dapat menjadi acuan berbagai negara lain dalam pengembangan teknologi ini. Selain peran di tingkat internasional, teknologi ini juga diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan di industri dan meningkatkan daya saing industri nasional,” kata Rohadi.

Teknologi hamburan neutron perlu terus dikembangkan di Indonesia. Untuk itu minimal ada tiga hal yang perlu diperkuat, yaitu sumber daya manusia, jejaring kerja sama dan infrastruktur.

“Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui berbagai skema. Diantaranya adalah program pendidikan, program pelatihan maupun mengundang expert atau visiting expert untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang ini,” ujar Rohadi.

Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia

Dia juga menambahkan, jejaring kerja sama perlu diperkuat, baik kerja sama nasional maupun kerja sama internasional. Selain itu fasilitas hamburan netron yang saat ini sudah berusia, direncanakan akan direvitalisasi dalam waktu dekat.

Kepala Pusat Riset dan Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir (PRTDRAN)-BRIN, Abu Khalid Rifai menyampaikan keunggulan teknologi hamburan neutron adalah pada penggunaan neutron yang merupakan partikel tidak bermuatan, sehingga dapat berinteraksi langsung dengan inti atom dengan daya penetrasi yang dalam ke dalam objek material.

Teknologi hamburan neutron saat ini dimanfaatkan untuk penelitian mendasar, penelitian dasar-terapan, aplikasi industri serta untuk pengembangan peralatan, instrumentasi dan metoda hamburan neutron untuk penelitian dan aplikasi di berbagai bidang.

“Harapannya adalah teknologi hamburan neutron dapat berkontribusi semaksimal mungkin di berbagai aspek dalam meningkatkan daya saing bangsa baik dari sisi capaian saintifik maupun arah solutif inovatif untuk berbagai arah industri,” ujar Abu.

Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh

Fasilitas di Laboratorium Hamburan Neutron (Neutron Scattering Laboratory – NSL) BRIN

Delapan fasilitas teknologi hamburan neutron di NSL terdiri dari tiga fasilitas Spektrometer Neutron (SN), tiga fasilitas Difraktometer Neutron (DN), satu fasilitas Radiografi Neutron (RN), dan satu fasilitas Analisis Aktivasi Neutron (AAN).

Fasilitas SN1-Triple Axis Spectrometer (TAS), digunakan untuk menentukan struktur kristal dan struktur magnetik (mode elastik) dan untuk menyelidiki dinamika kisi dan dinamika spin dalam zat padat (mode inelastik).

Fasilitas SN2-Small Angle Neutron Scattering (SANS) Spectrometer, digunakan mengamati bentuk, ukuran dan distribusi suatu inhomogenitas dalam material dalam rentang 1-80 nanometer, seperti struktur protein dalam larutan, struktur domain magnetik dalam bahan magnet, struktur fasa kristalin dalam membrane polimer, fasa oksida dalam paduan logam, struktur misel surfaktan dalam larutan dan struktur pori dalam bahan mesoporous.

Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh

Fasilitas SN3-High Resolution Small Angle Neutron Scattering (HRSANS) Spectrometer, digunakan untuk menentukan struktur (ukuran, bentuk) partikel atau inhomogenitas bahan seperti halnya SANS namun dalam skala puluhan sampai ratusan nanometer.

Fasilitas DN1-Residual Stress Diffractometer (RSD), digunakan untuk mengukur tegangan sisa pada bahan industri seperti produk pengelasan (welding), pembentukan (bending) dan proses deformasi mekanik lainnya yang pada umumnya meninggalkan tegangan sisa pada bahan setelah proses perlakuan tersebut.

Fasilitas DN2-Four Circle Diffractometer/Texture Diffractometer (FCD/TD), digunakan untuk karakterisasi tekstur bahan, terutama untuk bahan logam misalnya aluminum brass, stainless steel maupun hasil las (welding) logam baik similar maupun dissimilar.

Fasilitas DN3-High Resolition Powder Diffractometer (HRPD), digunakan untuk menganalisa struktur mikroskopik suatu bahan yang bersifat kristalin dengan tujuan mendapatkan informasi posisi atom-atom, mekanisme transisi fasa dan struktur magnetik bahan.

Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung

Fasilitas RN1-Neutron Radiography and Tomography/Neutron Imaging (NRT/NI), digunakan untuk uji tak rusak, mengamati struktur internal dari sebuah obyek.

Fasilitas AAN-Neutron Activation Analysis (NAA), digunakan untuk mengetahui kandungan unsur dalam suatu bahan, baik kualitatif maupun kuantitatif dengan keunggulan tersendiri yaitu selain tidak merusak bahan yang diuji juga mampu menganalisis dengan  tingkat ketelitian yang sangat tinggi, mencapai orde ppb (part per bilion) dengan multi unsur dalam satu kali pengujian.

Dalam rangka acara 30 tahun penelitian hamburan neutron, PRTDRAN-BRIN bekerjasama dengan Humas dan BRIN TV mengadakan serangkaian acara pada 9-19 Agustus 2022 yaitu berupa Kunjungan Virtual, Neutron School, Simposium Non- Destructive Investigation (NDI) dan Talkshow.(AK/R1/P2)

 

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia