Dhaka, MINA – Tanggal 5 April 2022, menandai peringatan dalam sejarah Turkistan Timur, karena 32 tahun yang lalu ‘Revolusi Baren’ meletus pada hari ini.
Pada tanggal 5 April 1990, penduduk kotapraja Baren dan sekitarnya di daerah Akto, Turkistan Timur (sekarang Xinjiang), memberontak melawan pasukan pendudukan Tiongkok karena tidak mampu menanggung operasi militer dan genosida.
Untuk memperingati peristiwa Revolusi Baren, berbagai organisasi sosial budaya dan platform masyarakat sipil, alim ulama di Dhaka, Bangladesh, mengambil bagian dalam protes berbentuk rantai manusia, Awaz-the Voice melaporkan.
Organisasi Sammilito Islami Okkyajot (SIO) menyelenggarakan pertemuan seminar dan diskusi di National Press Club, organisasi profesional jurnalis terkemuka di dunia.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Selama diskusi di Dhaka, para pemimpin Islami Okkyajot dan partai-partai Islam yang berpikiran sama, menuntut pemerintah Dhaka untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan China atas genosida dan penganiayaan brutal terhadap Muslim Uyghur oleh otoritas China.
Forum Aktivis Sosial Bangladesh melakukan rantai manusia dan reli sepeda untuk memperingati peristiwa Revolusi Baren dan kekejaman terhadap Uyghur oleh otoritas China. Selama prosesi, para peserta menuntut keadilan bagi warga Uyghur.
Aksi itu dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dengan sepeda dan poster yang menyoroti kekejaman China terhadap Muslim Uyghur.
Dalam aksi lain, organisasi Jagrata Muslim Janata, cabang Narayanganj, melakukan aksi protes mendesak untuk memboikot China dan menghentikan penganiayaan terhadap Muslim Uyghur. Hampir 500-600 pemrotes membawa spanduk dan poster menghadiri aksi tersebut. Para pengunjuk rasa didesak untuk protes di seluruh dunia menentang penganiayaan Muslim Uyghur oleh China. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Mi’raj News Agency (MINA)