Unjuk Rasa Dukung Uyghur di AS Saat China Rayakan Hari Nasional

Foto: AA

Washington, MINA – Sekelompok orang Uyghur, anggota lembaga perwakilan rakyat  Amerika Serolat dan aktivis pada Jumat (1/10) berkumpul di depan Lincoln Memorial, Washington, pada hari tersebut China merayakan hari nasional memperingati 72 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok atau China.

Aksi itu menuntut diakhirinya tindakan kejam Pemerintah China terhadap minoritas Muslim di Xinjiang tersebut, Anadolu Agency melaporkan.

Lebih dari 100 aktivis mengenakan kemeja hitam, berbaris di area tersebut. Mereka adalah anggota kongres dari Partai Republik Vicky Hartzler dari Missouri, anggota kongres Demokrat Tom Suozzi dari New York, Rabi Jack Moline dan Nury Turkel, wakil ketua Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF).

Hartzler mengatakan perusahaan AS yang melakukan bisnis di China memiliki kewajiban etis dan moral untuk memindahkan rantai pasokan mereka keluar dari wilayah Uyghur.

Sementara Suozzi mengatakan, dia bersama Uyghur “100 persen” melawan “genosida” China.

Aktivis juga menuntut diakhirinya kamp konsentrasi Uyghur di provinsi Xinjiang.

Menurut data PBB, setidaknya 1 juta orang Uyghur ditahan di tempat-tempat yang disebut Beijing sebagai “pusat pelatihan kejuruan” dan apa yang oleh masyarakat internasional didefinisikan sebagai “kamp pendidikan ulang”.

China tidak memberikan informasi berapa banyak kamp yang ada di Xinjiang, jumlah orang yang ditahan dan berapa banyak yang kembali ke kehidupan sosial.

Sementara PBB dan organisasi internasional lainnya menegaskan kembali seruan agar kamp dibuka untuk diperiksa. China hanya mengizinkan beberapa pusat yang ditunjuk untuk dilihat sebagian oleh sejumlah kecil diplomat dan jurnalis asing.

Beberapa negara menuduh China membersihkan di Xinjiang. Namun, Beijing membantah tuduhan itu sebagai kebohongan dan virus politik. (T/RE1)/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.