Al- Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Relawan Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza, Palestina tahap 2, Abdul Rouf, menyampaikan beberapa pengalamannya selepas sholat Maghrib di Masjid An-Nubuwwah, Kompleks Pondok Pesantren Shuffah (Hizbullah) Al Fatah, Natar, Lampung Selatan.
Dalam penyampaiannya, Rouf mengatakan, perjalanan menuju Tanah air Indonesia tidaklah mudah, membutuhkan waktu selama berhari-hari dan sangat menguji kesabaran.
“Bersyukur bisa bergabung ke lembaga MER-C Indonesia, dan kembali lagi ke tanah air bersama sembilan orang lainnya” katanya
Berbagai rencana yang disiapkan menjelang kepulangan pun tertunda selama 33 hari dengan segala kendala.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Rouf mengatakan, mereka bergegas ke perbatasan, antri dengan banyak orang pada sekitar pukul 20.30 malam, lalu diberhentikan setelah satu kilometer lebih perjalanan, pada pos penjagaan dan kami terpaksa menginap di jalanan dengan menahan rasa haus”.
Rombongan juga harus menunggu lagi di pos penjagaan wilayah Mesir yang menyebabkan penerbangan tertunda, karena jarak tempuh yang tidak memadai, mau tak mau, mereka kembali harus menunggu dan bermalam di Wisma Nusantara.
Mereka disambut para mahasiswa Indonesia yang juga bertempat disana.
Tak sampai di situ, mereka kembali tertahan di Bandara Dubai karena surat PCR (Polymerase Chain Reaction) ter Covid 19 yang dianggap bermasalah dan kurang lengkap, Relawan harus menunggu lagi hingga jam 4 pagi.
Rouf menyampaikan pesan dari saudara Muslim di Gaza: “Sampaikan salam kami kepada saudara- saudara di Indonesia, jangan lupakan kami, jangan lupakan Muslim di Gaza, jangan lupakan Palestina” ujarnya sambil menahan tangis. (L/alv/P2)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj News Agency (MINA)