muslim rohingya" width="300" height="209" />Rakhine,15 Rajab 1437/23 April 2016 (MINA) – Penjaga perbatasan Bangladesh selama bulan April telah mendeportasi 340 Muslim Myanmar, lebih dikenal sebagai Rohingya tanpa penentangan dari polisi perbatasan Myanmar.
“Selama 20 hari terakhir, kami menangkap warga negara Myanmar yang masuk Bangladesh secara illegal dan sebanyak 340 orang dari mereka sudah dikembalikan ke tanah air mereka,” kata Letnan Kolonel Imran Ullah Sarker, pimpinan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB).
“Rabu 20/4 sebanyak 20 orang Rohingya sudah kembali tanpa halangan pasukan penjaga perbatasan Myanmar,“ kata Sarker seperti dilaporkan Rohingya News Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Proses penangkapan dan mengirim warga Rohingya kembali ke Myanmar, pada kenyataannya, telah terjadi selama beberapa bulan terakhir, sehingga menyebabkan penurunan kecil dalam jumlah warga Rohingya memasuki Bangladesh,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Rahman, diplomat Bangkadesh mantan duta besar untuk Jerman,menambahkan, meskipun jumlah yang kembali sangat kecil dibandingkan dengan jumlah besar Rohingya ilegal yang tinggal di Bangladesh, pemulangan kembali ini adalah signifikan.
“Tapi kita harus menunggu untuk melihat apakah ini terjadi karena perubahan pemerintahan di Myanmar atau faktor-faktor lain,” tambahnya.
Warga Rohingya, yang sebagian besar terkonsentrasi di Rakhine, negara bagian di barat Myanmar yang berbatasan dengan Bangladesh, selama bertahun-tahun melarikan diri ke luar negeri melalui darat dan laut untuk menghindarkan diri dari penganiayaan tangan mayoritas Buddha Myanmar, dan sikap Pemerintah Myanmar yang diskriminatif karena menganggap mereka sebagai warga asing.
Tahun lalu, lebih dari 3.000 Muslim Rohingya dan Bangladesh migran mendarat di Indonesia, Malaysia dan Thailand setelah pemerintah Thailand memberlakukan blokade maritim pada kapal membawa pengungsi dari Teluk Benggala.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Pada hari Rabu, jumlah korban tewas akibat perahu yang terbalik di lepas pantai Myanmar sambil membawa Rohingya naik menjadi lebih dari 20. Kecelakaan itu terjadi karena kapal kelebihan beban mendekati Sittwe, ibukota Rakhine, di perairan kasar. (T/P005/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam