Srinagar, 11 Jumadil Akhir 1438/10 Maret 2017 (MINA) – Kepemimpinan Perlawanan Bersama di Kashmir pada hari Kamis (9/3) menyerukan aksi mogok total pada 10 Maret, usai pelaksanaan salat Jumat.
Aksi itu bertujuan menentang pembunuhan warga sipil oleh polisi India di Pulwama, Kashmir Selatan.
Pemimpin Muslim Kashmir Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq, dan Muhammad Yasin Malik menyatakan kesedihannya atas pembunuhan terhadap seorang pelajar bernama Amir Nazir Wani (15) di Padgampora, Pulwama.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Sikap ulet dan keras kepala dari pemerintah India adalah akar penyebab ketidakpastian dan pertumpahan darah di wilayah ini,” kata sebuah pernyataan ketiga pemimpin tersebut dalam rangka menghormati kaum muda yang dibunuh aparat India selama ini, demikian Greater Kashmir memberitakannya yang dikutip MINA.
“Menargetkan warga sipil tak bersenjata dan tidak bersalah, sama saja dengan kejahatan perang,” kata para pemimpin itu.
Menurut pernyataan, itu bukanlah masalah hukum dan ketertiban, tapi gerakan rakyat yang antara satu dan semua berbagi tanggung jawab terhadap masalah Kashmir.
“New Delhi harus mendengarkan jeritan rakyat, menghormati aspirasi mereka dan berhenti menggunakan kekuatan militer terhadap orang tak berdosa,” tandas pernyataan itu. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)