Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik (OANA) belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang menyerukan perlindungan bagi para jurnalis di Gaza.
Menurut OANA, konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina di Gaza telah mencapai tingkat yang mengancam keselamatan jurnalis di wilayah tersebut.
“Sebagai jurnalis, kami telah menjadi sasaran kekerasan berat karena kami hanya menjalankan tugas jurnalistik kami dengan penuh pengabdian meskipun menghadapi banyak kesulitan. Tidak ada alasan untuk menjadi korban dari tindakan yang juga benar-benar melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional,” kata pernyataan itu pada Ahad (22/10).
“Sebagai OANA, kami menegaskan komitmen kami untuk memperjuangkan keselamatan dan keamanan semua jurnalis dan menganggap kesucian hidup mereka sangat diperlukan. OANA sangat prihatin dengan keselamatan jurnalis yang bekerja di wilayah tersebut.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
OANA menekankan pentingnya keselamatan jurnalis yang beroperasi di lapangan untuk semua aliansi berita yang dihormati dan mendesak semua institusi dan organisasi untuk mengambil tindakan tertinggi untuk menjamin keselamatan jurnalis.
Konflik Israel-Palestina telah menimbulkan banyak korban bagi jurnalis sejak pejuang perlawanan Palestina dikomandoi Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan Israel menyatakan perang terhadap pejuang perlawanan Palestina, melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza yang diblokade.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) sedang menyelidiki semua laporan mengenai jurnalis yang terbunuh, terluka, ditahan, atau hilang dalam perang, termasuk mereka yang terluka ketika perang menyebar ke negara tetangga, Lebanon. Pada 22 Oktober, setidaknya 22 jurnalis termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang tewas di kedua belah pihak sejak perang dimulai pada 7 Oktober, dengan ratusan orang tewas dalam ledakan rumah sakit di Gaza pada Selasa (17/10).
Jurnalis di Gaza menghadapi risiko yang sangat tinggi ketika mereka mencoba untuk meliput konflik dalam menghadapi serangan artileri, serangan udara Israel yang menghancurkan, gangguan komunikasi, dan pemadaman listrik yang luas. Dalam laporan pada 22 Oktober, sebanyak 23 jurnalis dipastikan tewas: 19 warga Palestina, 3 orang Israel, dan 1 orang Lebanon. Sementara 8 jurnalis dilaporkan terluka dan tiga jurnalis dilaporkan hilang atau ditahan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sementara serangan, penangkapan, ancaman, dan sensor yang berkelanjutan pada insan pers juga terus berlangsung. Terbaru, Koresponden WAFA melaporkan, seorang jurnalis Palestina, Rushdi al-Sarraj terbunuh, dan sejumlah anggota keluarganya terluka dalam serangan rudal Israel yang menargetkan sebuah rumah di Kota Gaza, dan mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Agresi Israel berlanjut selama 16 hari berturut-turut, terutama menargetkan rumah-rumah yang dihuni, menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga, selain menghancurkan rumah dan infrastruktur.
CPJ menyelidiki sejumlah laporan yang belum dapat dikonfirmasi mengenai jurnalis lain yang terbunuh, hilang, ditahan, disakiti atau diancam, dan mengenai kerusakan pada kantor media dan rumah jurnalis.
“CPJ menekankan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai,” kata Sherif Mansour, koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Jurnalis di seluruh wilayah melakukan pengorbanan besar untuk meliput konflik yang memilukan ini. Semua pihak harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mereka.”
Daftar yang dipublikasikan di sini mencakup nama-nama berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber CPJ di wilayah tersebut dan pemberitaan media.
Tidak jelas apakah semua jurnalis tersebut meliput konflik tersebut pada saat kematian mereka, namun CPJ telah memasukkan mereka ke dalam daftar saat CPJ menyelidiki keadaan mereka. Daftar ini diperbarui secara berkala.
Jurnalis yang dilaporkan terbunuh, hilang, terluka atau ditahan:
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
I. JURNALIS TERBUNUH
Pada 20 Oktober 2023:
1) Muhammad Ali, Seorang jurnalis dari Radio Al-Shabab (Radio Pemuda), Ali gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza utara, menurut Sindikat Jurnalis Palestina dan surat kabar Al-Dostor yang berbasis di Kairo.
Pada 19 Oktober 2023:
2) Khalil Abu Aathra
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Seorang videografer untuk TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas, Abu Aathra gugur bersama saudaranya dalam serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan, seperti yang dilaporkan oleh Sindikat Jurnalis Palestina dan outlet berita yang berbasis di Amman, Roya News.
Pada 18 Oktober 2023:
3) Sameeh Al-Nady, Seorang jurnalis dan direktur TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas, Al-Nady gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, menurut Sindikat Jurnalis Palestina dan kantor pers Palestina Safa.
Pada 17 Oktober 2023:
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
4) Mohammad Balousha, seorang jurnalis dan manajer administrasi dan keuangan kantor saluran media lokal “Palestine Today” di Gaza, gugur dalam serangan udara Israel di lingkungan Al-Saftawi di utara Gaza, seperti dilansir Anadolu Agency dan The Guardian.
5) Isam Bhar, seorang jurnalis TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas, gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza utara, menurut TRT Arabia dan surat kabar berbahasa Arab yang berbasis di Kairo, Shorouk News.
Pada 16 Oktober 2023:
6) Abdulhadi Habib, seorang jurnalis yang bekerja untuk Kantor Berita Al-Manara dan Kantor Berita HQ, Habib terbunuh bersama beberapa anggota keluarganya dalam serangan rudal yang menargetkan rumahnya di dekat lingkungan Zeitoun, selatan Kota Gaza, menurut Sindikat Jurnalis Palestina dan organisasi berita independen International Middle East Media Center, yang dijalankan oleh warga Palestina yang tinggal di wilayah Palestina.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Pada 14 Oktober 2023:
7) Yousef Maher Dawas, seorang penulis kontributor untuk Palestine Chronicle dan penulis untuk We Are Not Numbers (WANN), sebuah proyek nirlaba Palestina yang dipimpin oleh pemuda, tewas dalam serangan rudal Israel terhadap rumah keluarganya di kota utara Beit Lahia, yang terletak di Jalur Gaza di utara Jabalia, menurut WANN dan Palestine Chronicle.
Pada 13 Oktober 2023:
8) Salam Mema; meninggalnya Mema, seorang jurnalis lepas, dikonfirmasi pada tanggal tersebut. Mema menjabat sebagai ketua Komite Jurnalis Perempuan di Majelis Media Palestina, sebuah organisasi yang berkomitmen untuk memajukan kerja media bagi jurnalis Palestina.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Jenazahnya ditemukan dari reruntuhan tiga hari setelah rumahnya di kamp Jabalia, yang terletak di Jalur Gaza utara, terkena serangan udara Israel pada 10 Oktober, menurut Sindikat Jurnalis Palestina dan kantor berita resmi Otoritas Palestina, Wafa.
9) Husam Mubarak, seorang jurnalis Radio Al Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas, gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza utara, menurut Pusat Kebebasan Media dan Budaya Skeyes dan Sindikat Jurnalis Palestina.
10) Isam Abdullah, seorang videografer yang berbasis di Beirut untuk kantor berita Reuters, gugur dalam serangan penembakan dari arah Israel di dekat perbatasan Lebanon. Abdallah dan sekelompok jurnalis lainnya meliput baku tembak di dekat Al-Shaab di Lebanon selatan antara pasukan Israel dan kelompok militan Hizbullah Lebanon.
Pada 12 Oktober 2023:
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
11) Ahmed Shehab, seorang jurnalis untuk Radio Sowt Al-Asra (Radio Suara Para Tahanan). Shehab, bersama istri dan tiga anaknya, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam rumahnya di Jabalia, yang terletak di Jalur Gaza utara, menurut laporan Sindikat Jurnalis Palestina dan situs berita yang berbasis di London, The New Arab.
Pada 11 Oktober 2023:
12) Mohamed Fayez Abu Matar, Abu Matar, seorang jurnalis foto lepas, tewas gugur dan kantor berita resmi Otoritas Palestina Wafa.
Pada 9 Oktober 2023:
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
13) Saeed al-Taweel, pemimpin redaksi situs Al-Khamsa News, terbunuh ketika pesawat tempur Israel menyerang area yang menampung beberapa outlet media di distrik Rimal di Gaza barat, yang secara khusus menargetkan gedung Hiji, menurut surat kabar yang berbasis di Inggris. The Independent, saluran berita berbahasa Inggris milik Qatar, Al Jazeera English, dan kantor berita resmi Otoritas Palestina, Wafa.
14) Muhammad Sobh, seorang fotografer dari Kantor Berita “Khabar”, juga gugr dalam serangan udara di distrik Rimal, menurut laporan berita.
15) Hisyam Alnwajha, seorang jurnalis di kantor berita “Khabar”, juga dilaporkan gugur dalam pemboman yang sama yang merenggut nyawa Al-Taweel dan Sobh.
Pada 8 Oktober 2023:
16) Assad Syamlakh,seorang jurnalis lepas, gugur bersama sembilan anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di rumah mereka di Sheikh Ijlin, sebuah lingkungan di Jalur Gaza selatan, menurut organisasi penelitian dan advokasi nirlaba yang berbasis di Beirut, The Legal Agenda ( LA), dan BBC Arab.
Pada 7 Oktober 2023:
17) Regev Shai, yang menjabat sebagai editor untuk TMI, bagian berita gosip dan hiburan di surat kabar harian berbahasa Ibrani Ma’ariv, terbunuh dalam serangan Hamas terhadap Israel.
Konfirmasi kematian Shai Regev datang setelah dia dilaporkan hilang selama enam hari, dengan pengumuman disampaikan kepada keluarganya, seperti dilansir Maariv dan The Times of Israel.
18) Ayelet Arnin, seorang editor berita berusia 22 tahun di Israel Broadcasting Corporation Kan, Arnin terbunuh dalam serangan Hamas di selatan Israel. Pembunuhannya dilaporkan kepada orang tuanya oleh seorang teman, menurut The Times of Israel dan Yahoo.
19) Yaniv Zohar, seorang fotografer Israel yang bekerja untuk surat kabar harian berbahasa Ibrani Israel Israel Hayom, terbunuh dalam serangan Hamas di Kibbutz Nahal Oz di Israel selatan. Israel Hayom dan Israel National News melaporkan bahwa istri dan dua putrinya juga tewas dalam serangan itu. Pemimpin redaksi Israel Hayom Omer Lachmanovitch mengatakan kepada CPJ bahwa Yaniv sedang mengerjakan hari itu.
20) Mohammad Al-Salhi, seorang jurnalis foto yang bekerja untuk kantor berita Otoritas Keempat, ditembak mati di dekat kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza tengah, menurut kantor berita resmi Otoritas Palestina Wafa, dan Komite Dukungan Jurnalis (JSC), sebuah organisasi nirlaba yang mempromosikan hak-hak media di Timur Tengah.
Mohammad Jarghoun, seorang jurnalis Smart Media, ditembak ketika melaporkan konflik di daerah sebelah timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan, menurut kelompok kebebasan pers Palestina MADA dan JSC.
21) Ibrahim Muhammad Lafi, seorang fotografer untuk Ain Media, ditembak dan dibunuh di Penyeberangan Erez Jalur Gaza ke Israel, menurut MADA dan JSC.
II. JURNALIS TERLUKA
Pada 13 Oktober 2023:
22) Thaer Al-Sudani, Al-Sudani, seorang jurnalis Reuters, terluka dalam serangan yang sama yang menewaskan Abdallah di dekat perbatasan di Lebanon selatan, kata Reuters.
23) Maher Nazeh, seorang jurnalis Reuters, juga terluka dalam serangan yang sama di Lebanon selatan.
24) Elie Brakhya, seorang anggota staf TV Al-Jazeera, juga terluka dalam penembakan di Lebanon selatan, kata TV Al-Jazeera.
25) Carmen Joukhadar, seorang reporter TV Al-Jazeera, juga terluka dalam serangan di Lebanon selatan.
26) Christina Assi, seorang fotografer untuk kantor berita Prancis Agence France-Press (AFP), terluka dalam serangan yang sama di Lebanon selatan, menurut AFP dan France 24.
27) Dylan Collins, seorang jurnalis video untuk AFP, juga terluka dalam penembakan di Lebanon selatan.
Pada 7 Oktober 2023:
28) Ibrahim Qanan, koresponden saluran Al-Ghad, terluka akibat pecahan peluru di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, menurut MADA dan JSC.
29) Firas Lutfi. Polisi menyerang Lufti, seorang koresponden milik swasta Sky News Arabia, bersama dengan jurnalis Sky News lainnya di kota selatan Ashkelon, menurut anggota kru televisi. Lutfi mengatakan polisi Israel mengarahkan senapan ke kepalanya, memaksanya melepas pakaiannya, menyita telepon genggam tim, dan memaksa mereka meninggalkan lokasi di bawah pengawalan polisi.
III. JURNALIS MASIH DITAHAN/HILANG
Pada 7 Oktober 2023:
30) Nidal Al-Wahidi, Photografer Palestina dari saluran Al-Najah dilaporkan hilang oleh MADA. Belakangan, keluarga Al-Wahidi memberi tahu media bahwa jurnalis tersebut telah ditahan oleh tentara Israel.
31) Haitham Abdelwahid, fotografer Palestina dari agensi Ain Media juga dilaporkan hilang oleh MADA.
32) Roee Idan, fotografer Ynet Israel, yang istrinya terbunuh, dilaporkan hilang dan keluarganya khawatir dia disandera bersama putrinya yang berusia 3 tahun. CPJ membenarkan bahwa dia sedang bekerja pada hari keluarganya diserang.
Database CPJ mengenai jurnalis yang terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka belum mencerminkan jumlah korban tersebut karena lembaga itu terus menyelidiki keadaan di sekitar mereka.(AK/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)