Perlindungan Terhadap Anak di Aceh Butuh Dukungan Semua Pihak

Banda Aceh, MINA – Wakil Ketua Penggerak Aceh mengatakan pada acara Jambore , perlindungan teradap anak-anak di Aceh tidak dapat hanya dilakukan oleh Pemerintah Aceh saja melainkan harus mendapat dukungan dari semua pihak.

Menurut Dyah, perlindungan bagi anak di Aceh masih membutuhkan perhatian yang besar, hal ini disebabkan karena masih banyaknya kasus kekerasan, ekploitasi, serta pelanggaran hukum terhadap anak.

“Untuk itu berbagai upaya mesti kita perkuat guna memberi perhatian bagi anak-anak ini, sehingga mereka dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan baik,” kata Dyah, Senin (5/9).

Namun demikian, kata Dyah, Pemerintah Aceh tentu tidak dapat bekerja sendiri untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak Aceh, dukungan dari ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan pegiat LSM sangatlah dibutuhkan untuk bersama-sama menghadirkan lingkungan yang ramah bagi anak.

Dyah menjelaskan, anak-anak ini adalah calon pepemipin ke depan yang harus dilindungi, sebab jika tidak maka apa jadinya mereka ke depan.

“Untuk itu kita juga meminta agar pelaku kekerasan mendapat hukuman seberat-beratnya biar mendapatkan jera,” katanya.

Dyah menilai, Jambore Anak yang digelar oleh Dinas Sosial Aceh ini sagat poitif karena telah mampu mengumpulkan anak-anak dari daerah-daerah berbeda, kemudian menginspirasi dan membuat mereka gembira bahagia.

Dengan kegembiraan ini anak-anak bisa memacu terus cita-cita mereka setinggi langit dan berupaya untuk meraihnya sehingga menjadikan anak yang hebat untuk meraih aceh yang hebat.

Dyah menjelaskan, jika ingin membangun masyarakat berkualitas di masa depan, maka kualitas tumbuh kembang anak di masa sekarang ini harus lebih ditingkatkan.

Pendapat ini sekaligus menegaskan bahwa anak merupakan aset paling berharga yang menentukan perjalanan bangsa ke depan.

“Kegiatan Jambore Anak yang digagas oleh Dinas Sosial Aceh ini juga merupakan salah satu cara untuk memberi ruang kepada anak-anak Aceh dalam mengaktualisasikan dirinya untuk bisa berkembang menjadi anak yang cerdas dan kreatif. Saya sangat mengapresiasi diadakannya Jambore anak ini, hanya ke depan perlu ditingkatkan lagi,” pungkasnya.

Sementra itu Kepala Dinas Sosial Aceh Drs Alhudri mengatakan, Jambore Anak ini digelar sebagai upaya untuk memberikan ruang dalam mengembangkan minat, bakat, aktualisasi diri anak-anak yang berada dalam lembaga pengasuhan anak atau panti asuhan.

“Pada kegiatan ini kita hadirkan permaian-permainan tradisional khas Aceh dengan pendalaman nilai-nilai filosofi dari permainan tersebut, serta mendesain sebuah konsep acara yang akan menumbuhkan nilai-nilai kesepakatan, kesamaan, kedisiplinan, tanggungjawab, keberanian dan saling menghargai bagi anak-anak. Dalam kegiatan jambore anak ini, anak merupakan subjek dan mempunyai peran aktif di dalamnya,” jelas Alhudri.(L/AP/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.