Jakarta, 24 Syawwal 1437/29 Juli 2016 (MINA) – Kepala Badan Humas dan Protokol Pemprov NTB Wirajaya Kusuma mengatakan, guna mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi, panitia siapkan ruang khusus untuk Media Center (MC).
“Keberadaan MC dimotori bersama antara Kemenag, Kominfo, dan Pemprov. Menurutnya, MTQN XXVI ini akan mengoptimalkan perangkat teknologi digital untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi,” kata Wirajaya Kusuma, sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (29/7).
Lokasi MC MTQN ini berada di Gedung Pendidikan Gedung Islamic Center (IC) Mataram.
“Seluruh info terkait dengan penyelenggaraan musabaqah dapat diperoleh di MC, seperti jadwal agenda, buku panduan, dan video-streaming dari seluruh venue,” terangnya usai rapat koordinasi di ruang MC MTQN, Mataram.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Menurutnya, selama gelaran MTQN, MC akan beroperasi setiap hari dari jam 08.00 – 20.00 WITA. Untuk memberikan kenyamanan kepada para pewarta, ruang MC sudah disiapkan sedemikian rupa, dilengkapi dengan perangkat komputer, 16 PC dan 2 Laptop, yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Selain itu, ada juga telepon, faximile, dan mesin foto copy.
“Selama MTQ, kami menjadwalkan untuk mengadakan beberapa kali Konpers yang akan menghadirkan para pejabat terkait,” jelas Wira.
“Kami juga akan menggelar talkshow dengan menghadirkan para qari/qariah/peserta musabaqah yang memiliki kekhususan, seperi hafizhul quran dari tuna netra, kaligrafi kontemporer, dan lainnya,” tambahnya.
MTQN XXVI di Mataram dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada Sabtu (30/7) malam di Islamic Center NTB yang menjadi venue utama gelaran akbar ini.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Sebelumnya, Menteri Agama akan melantik dewan hakim MTQ di Kantor Gubernur NTB. (T/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad