Bogor, MINA – Wadah persatuan Umat Islam, Jama’ah Muslimin secara resmi menyatakan penolakan terhadap usulan Rencana Perdamaian Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 29 September 2025 lalu.
Dalam pernyataan sikap tertulis yang ditandatangani langsung oleh Imaam Yakshyallah Mansur ditegaskan, 20 poin rencana tersebut hanya menguntungkan kepentingan Amerika Serikat dan Zionis Israel, serta mengabaikan hak-hak dasar rakyat Palestina, khususnya di wilayah Gaza.
Dalam pernyataan tersebut, Jama’ah Muslimin menyebut, proposal perdamaian tersebut sarat dengan kepentingan sepihak dan tidak menjamin keamanan serta kemerdekaan sejati bagi rakyat Palestina.
Bahkan jika rencana itu disetujui, maka akan menjadi bentuk legalisasi terhadap penjajahan dan genosida yang telah berlangsung lama.
Baca Juga: Menag Tegaskan Pengawasan Konstruksi Pondok Pesantren Pasca Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Jama’ah Muslimin juga menyerukan kepada seluruh umat Islam dan para pemimpin negara-negara Muslim untuk bersatu, memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina, serta menolak segala bentuk kompromi yang tidak berpihak pada keadilan.
“Setiap kesepakatan harus memenuhi prinsip keadilan, kesetaraan, dan keseimbangan. Selama ini, Amerika Serikat telah terbukti selalu membela Zionis Israel, memveto semua resolusi PBB yang merugikan Israel, dan terus mendanai kejahatan perang terhadap rakyat Palestina,” ujar pernyataan itu.
Pernyataan tersebut juga mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dari Surah Al-Ma’idah ayat 51 dan Al-Mumtahanah ayat 1 sebagai dasar keimanan dan prinsip dalam bersikap terhadap pihak-pihak yang memusuhi umat Islam.
Ajakan untuk Seluruh Bangsa Dunia
Baca Juga: Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang di Lampung dan Jawa Timur
Tidak hanya kepada umat Islam, Jama’ah Muslimin juga mengajak seluruh bangsa di dunia yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan untuk menolak rencana tersebut. Mereka menekankan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Zionis Israel di Gaza telah melampaui batas dan tidak bisa lagi dihadapi dengan sikap ambigu atau sekadar diplomasi.
“Perjuangan ini menuntut sikap tegas, konsisten, dan kejujuran dalam mengecam genosida dan membela warga Palestina yang terus teraniaya,” lanjut pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, Jama’ah Muslimin menuntut agar seluruh tanah Palestina dikembalikan kepada rakyat Palestina yang telah lama menjadi korban penjajahan dan genosida. Mereka juga menolak intervensi dari tokoh-tokoh barat seperti Donald Trump maupun Tony Blair, yang dinilai hanya memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.
Di akhir pernyataan, Jama’ah Muslimin memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wata’ala untuk menolong kaum yang tertindas dan menggagalkan setiap makar jahat yang merugikan umat palestina/">Islam dan Palestina.
Baca Juga: Gempa M 6,5 Guncang Sumenep Madura
Pernyataan ini ditutup dengan doa, “Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menolong hamba-hamba-Nya yang tertindas di bumi Palestina dan di berbagai belahan dunia. Dan Allah menggagalkan tipu muslihat kesepakatan jahat, karena Allah sebaik-baik Dzat yang menggagalkan makar jahat. Aamiin.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tinjau Pesantren Al Khoziny, Salurkan Bantuan Rp610 Juta