Jakarta, MINA – Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Dr. Bambang Wibowo mengatakan, jika rumah sakit mampu menjalankan fungsinya dengan baik, ia yakin akan memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan konsep rumah sehat di DKI Jakarta.
Pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur Anies Baswedan mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pergantian nama rumah sakit jadi rumah sehat ini bertujuan untuk menyadarkan lebih banyak warga Ibu Kota menjalankan konsep hidup sehat.
Dalam Seminar Nasional bertajuk “Rumah Sehat Untuk Jakarta Kota Kolaborasi Sebagai Implementasi Transformasi Layanan Kesehatan Menuju Smart Healthy City” Bambang menjelaskan, dalam UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, termaktub tugas utama rumah sakit, yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna; kuratif, rehabilitatif, preventif, dan promotif untuk skala perorangan.
Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut
“Dari aspek rumah sakit mampu menjalankan fungsinya dengan baik, saya yakin akan mempunyai kontribusi besar untuk membangun konsep rumah sehat itu dikembangkan, baik di rumah sakit itu sendiri, di faskes (fasilitas kesehatan) lain, atau di wilayah administratif,” ujarnya, Selasa (20/9).
Menurutnya, penjenamaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta dibarengi dengan peningkatan peran dan citra RSUD itu sendiri sehingga rumah sehat ini akan menjadi pilihan utama warga Jakarta.
Dalam kegiatan yang digelar via zoom itu, Bambang juga memaparkan beberapa strategi guna meningkatkan peran dan citra Rumah Sehat, diantaranya ialah dengan menyediakan pelayanan unggulan, fasilitas baru, hingga melakukan promosi melalui event, souvenir, dan media. Dilengkapi dengan monitoring dan evaluasi serta target-target yang harus terpenuhi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan, dr. Fahrul W Arbi mengatakan konsep Rumah Sehat terintegrasi dengan mengimplementasikan Value Based Health Care sejalan dengan gagasan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Kapolsek Cileungsi Apresiasi Pertanian Modern di Pondok Pesantren Al-Fatah
“Konsep rumah sehat yang terintegrasi dengan mengimplementasikan Value Based Health Care sejalan dengan ide yang dikatakan oleh Bapak Menteri Kesehatan tentang transformasi sistem kesehatan 2021 sampai 2024,” kata Fahrul.
Value based health care, jelas Fahrul, adalah model pemberian layanan kesehatan, baik itu provider, dokter, maupun fasilitas kesehatan yang mengedepankan outcome yang bisa diukur untuk kesehatan pasien serta upaya pencegahan dan pemanfaatan digitalisasi teknologi sehingga terjadi penghematan beban biaya kesehatan namun tetap memberikan manfaat optimal dan mengobati banyak orang.
Sementara outcome itu sendiri, lanjut dia, ialah kualitas hidup; kesehatan, kenyamanan, dan ketenangan pasien untuk masa depan kesehatannya serta produktivitas. (R/P2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina Ungkap Tiga Alasan Warga Gaza Bertahan Meski Terus Dibombardir