Tel Aviv, MINA – Angkatan Udara Israel (IAF) mengadakan latihan simulasi perang skala besar melawan kelompok Hizbullah Lebanon dan gerakan perlawanan Gaza. Untuk pertama kali melibatkan jet tempur F-35.
IAF mengatakan pada Selasa (18/6), latihan yang di mulai hari Ahad (16/6) dan berakhir Rabu (19/6) itu, melibatkan jet tempur, helikopter, pesawat kargo, drone, unit pertahanan udara dan pasukan pendukung darat. Ini mensimulasikan pertempuran simultan di Jalur Gaza, Suriah dan Lebanon.
Simulasi termasuk skenario yang melibatkan musuh dengan persenjataan teknologi canggih, seperti sistem pertahanan rudal Rusia S-300 dan S-400, demikian Times of Israel melaporkan.
Latihan itu terutama difokuskan pada arena utara, dengan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok Hizbullah di Lebanon dan pasukan Iran di Suriah.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Pasukan Israeal juga sedang dilatih kemampuan untuk melakukan pengeboman strategis sambil meminimalkan kerusakan pada orang tak bersalah di sekitarnya.
Seorang pejabat senior IAF mengatakan, F-35 yang baru memberikan dan menambahkan nilai “mematikan dan kemampuan multi-peran.”
“Kami tidak memiliki kemampuan ini sebelumnya,” katanya.
Pada pertengahan 2018, IAF mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan jet tempur siluman dalam pertempuran, yang katanya menjadikannya kekuatan udara pertama di dunia yang melakukannya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
F-35 generasi kelima telah dipuji sebagai “game-changer” oleh militer, tidak hanya karena kemampuan ofensif dan sembunyi-sembunyi, tetapi karena kemampuannya untuk menghubungkan sistemnya dengan pesawat lain dan membentuk jaringan berbagi informasi. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya