Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama Kali di Indonesia, AWG Gelar Peringatan Pembebasan Baitul Maqdis oleh Umar bin Khattab

Hasanatun Aliyah Editor : Ali Farkhan Tsani - 7 menit yang lalu

7 menit yang lalu

4 Views

oplus_1024

Bogor, MINA – Untuk pertama kalinya di Indonesia, peringatan Pembebasan Pertama Baitul Maqdis oleh Khalifah Umar bin Khattab diselenggarakan.

Acara tersebut berlangsung pada Selasa (25/11) di Masjid At-Taqwa Pondok Pesantren Al Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Bulan Solidaritas Palestina (BSP) yang diselenggarakan oleh Aqsa Working Group (AWG).

Dalam kegiatan tersebut, ilmuwan Palestina Profesor Abdul Fattah El Awaisi hadir sebagai pembicara utama.

Ia menegaskan bahwa peringatan tersebut menjadi tonggak penting untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan pembebasan Baitul Maqdis yang telah dicontohkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat.

Baca Juga: Kemenkes RI dan Pesantren Al-Fatah Bogor Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Santri dan Warga

Prof. El Awaisi menjelaskan, Khalifah Umar bin Khattab memasuki Baitul Maqdis pada 4 Jumadil Akhir tahun 16 Hijriyah setelah kota suci itu dibebaskan oleh pasukan Islam.

Umar masuk dengan penuh kerendahan hati, sebagai bentuk penghormatan terhadap kota yang disucikan tersebut. Bahkan setelah dibebaskan, hal ini tidak dilakukan Umar ke Irak, Mesir atau Damaskus setelah dibebaskan.

Salah satu momen haru yang dipaparkan adalah ketika Umar meminta Bilal bin Rabah mengumandangkan azan untuk pertama kalinya setelah lima tahun.

Sejak wafatnya Rasulullah, Bilal tidak pernah lagi mengumandangkan azan. Umar kemudian membujuknya,

Baca Juga: Ini Empat Pilar Budaya Baitul Maqdis untuk Menguatkan Gerakan Pembebasan Al-Aqsa

“Bukanlah Rasulullah merencanakan pembebasan masjid ini? Apakah engkau tidak ingin azan di tempat ini? katanya .

Permintaan itu akhirnya diterima Bilal, dan azannya menggema disertai tangis haru para sahabat.

Prof. El-Awaisi menyampaikan, pembebasan Baitul Maqdis telah direncanakan sejak awal kerasulan Nabi Muhammad.

Karena itu, umat Islam masa kini diharapkan mempelajari strategi perjuangan Rasulullah untuk kembali mengambil peran dalam pembebasan tersebut.

Baca Juga: Peringatan Hari Pembebasan Baitul Maqdis, Prof El-Awaisi Ungkap Pelajaran dari Kisah Umar

Dalam ceramahnya, Prof. El-Awaisi mengajak umat Islam menghidupkan budaya Baitul Maqdis yang dahulu dipraktikkan Rasulullah dan para sahabat.

Indonesia, menurutnya, adalah negara yang sangat memungkinkan untuk menghidupkan budaya Baitul Maqdis karena besarnya kecintaan masyarakat terhadap Baitul Maqdis.

Ia menjelaskan pilar pertama budaya Baitul Maqdis, menggunakan istilah-istilah Islam yang berasal dari tempat suci seperti Baitul Maqdis dan Ardul Muqaddasah. Menurutnya, umat Islam lebih berhak menggunakan istilah tersebut dibandingkan istilah buatan penjajah.

Pilar kedua adalah menyebarkan optimisme pembebasan Baitul Maqdis, sebagaimana Rasulullah menanamkan optimisme tersebut kepada para sahabat.

Baca Juga: Tim RSIA Matangkan Rencana Struktur Rumah Sakit di Gaza

Ia juga menegaskan bahwa generasi saat ini harus yakin dapat memasuki Masjidil Aqsa sebagaimana Umar bin Khattab memasukinya pada 4 Jumadil Akhir 16 Hijriyah.

Pilar ketiga adalah membiasakan membaca Surah Al-Isra’ sebelum tidur sebagai upaya menjaga ikatan ruhani dengan Masjidil Aqsa dan diniatkan melaksanakan sunah.

Pilar Keempat, menjadikan Masjidil Aqsa dan Baitul Maqdis sebagai topik yang selalu dibicarakan, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat di Madinah.

Prof. El-Awaisi juga menegaskan, Indonesia adalah negeri yang paling siap untuk berkontribusi dalam perjuangan pembebasan Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsa.

Baca Juga: MAN 2 Brebes Jateng Resmikan Masjid, Mutu Madrasah Melesat

Ia menilai peringatan pertama di dunia ini menjadi simbol bahwa umat Islam Indonesia siap mengikuti langkah Rasulullah dan para sahabat sebagai generasi pembebas Baitul Maqdis. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini Cenderung Teduh, Mayoritas Wilayah Berawan Sepanjang Hari

Rekomendasi untuk Anda