Sanaa, MINA – Sebuah pesawat terbang meninggalkan bandara Sanaa yang dikelola Houthi di Yaman pada hari Sabtu (17/6) menuju ke Arab Saudi membawa jamaah Yaman, menandai penerbangan pertama antara kedua negara dalam tujuh tahun.
Seorang sumber di bandara mengatakan kepada Anadolu, penerbangan dari Yaman Airways berangkat ke kota pesisir Jeddah.
“Ini merupakan penerbangan komersial pertama dari bandara Sanaa ke Arab Saudi secara langsung sejak ditutup pada 2016 lalu,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi hari Kamis mengatakan, mereka akan memfasilitasi kedatangan jamaah Yaman melalui bandara Sanaa.
Baca Juga: Parlemen Arab: Keheningan Internasional terhadap Gaza tidak Kalah Kejamnya dengan Kejahatan
Haji, ziarah ke situs paling suci Islam, Ka’bah di Mekkah, adalah salah satu dari lima rukun Islam. Muslim diwajibkan untuk melakukannya setidaknya sekali jika mereka memiliki sarana.
Sejak 2016, koalisi memberlakukan blokade di bandara Sanaa sebagai bagian dari kampanye melawan kelompok Houthi. Bandara tersebut, bagaimanapun, mulai mengoperasikan penerbangan pada tahun 2022 menuju ibu kota Yordania, Amman.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa.
Situasi meningkat ketika koalisi militer pimpinan Saudi memasuki perang pada tahun 2015 untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan mengembalikan pemerintah Yaman.
Baca Juga: Arab Saudi dan Mesir Bahas Situasi di Gaza dan Sudan
Yaman yang dilanda perang menyaksikan keadaan deeskalasi setelah sembilan tahun pertempuran di tengah upaya PBB untuk menyelesaikan konflik. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UEA Kecam Seruan Israel untuk Bongkar Masjid Al-Aqsa