Mandalay, MINA – Tentara Myanmar memerangi milisi sipil anti-junta yang bersenjata ringan dan granat di kota kedua negara itu pada Selasa (22/6). Empat orang sipil yang disebut milisi tewas dan beberapa anggota pasukan keamanan terluka, kata pihak berwenang.
Pertempuran telah berkobar di seluruh Myanmar sejak kudeta Februari ketika orang-orang membentuk “pasukan pertahanan” untuk memerangi tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat, tetapi bentrokan sebagian besar terbatas di daerah pedesaan, Nahar Net melaporkan.
Bertindak atas petunjuk, pasukan keamanan menggerebek sebuah rumah di kotapraja Chan Mya Tharsi Mandalay pada Selasa pagi, yang disambut dengan tembakan senjata ringan dan granat, tim informasi junta mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Beberapa anggota keamanan terluka parah” dalam pertempuran berikutnya, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa empat “teroris” tewas dan delapan ditangkap karena memiliki ranjau buatan sendiri, granat tangan dan senjata ringan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Pemberontakan massal terhadap kudeta militer yang menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi telah dibalas dengan tindakan keras brutal, telah menewaskan lebih dari 870 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal.
Selain bangkitnya pasukan pertahanan diri lokal, para analis percaya bahwa ratusan pengunjuk rasa anti-kudeta dari kota-kota kecil di Myanmar telah berjalan kaki pergi ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak untuk menerima pelatihan militer. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)