Jenewa, 15 Ramadhan 1438/10 Juni 2017 (MINA) – Di tengah pertempuran antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan kelompok Islamic State (ISIS) dalam memperebutkan kota Raqqa, lembaga anak PBB UNICEF memperingatkan adanya lebih 40.000 anak yang terancam nyawanya.
UNICCEF mengungkapkan dalam laporannya di Jenewa pada Jumat (9/6), diperkirakan 40.000 anak-anak terjebak dalam kondisi yang sangat berbahaya di Raqqa saat pertempuran meningkat.
“Kekerasan berat di kota Raqqa mengancam kehidupan anak-anak,” kata Geert Cappelaere, Direktur Regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara. Demikian ARA News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ia mencatat bahwa setidaknya 25 anak dilaporkan terbunuh dan menderita korban luka-luka di dalam kota Raqqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Cappeleare menjelaskan bahwa rumah sakit dan sekolah juga menjadi sasaran serang. Bagi mereka yang berusaha melarikan diri berisiko terbunuh atau terluka.
Dia menambahkan bahwa konflik di Raqqa tersebut telah mengakibatkan perpindahan besar-besaran di dalam dan di sekitar kota. Ada sekitar 80.000 anak-anak dari kota Raqqa sekarang mengungsi dan tinggal di tempat penampungan dan kamp sementara. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama