Bashiqa, Irak, 7 Shafar 1437/7 November 2016 (MINA) – Pasukan Peshmerga Kurdi Irak bertempur sengit dengan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di kota Bashiqa, 13km sebelah timur dari kota Mosul yang sedang diperebutkan.
Peshmerga maju menyerang dari dua arah di kota yang dikuasai oleh ISIS tersebut. Kota itu telah dikepung oleh pasukan Peshmerga selama berpekan-pekan.
Serangan Senin (7/11) tersebut tampaknya menjadi yang paling serius, tapi belum mampu mendesak ISIS.
Wartawan Al Jazeera Mohammad Jamjoom, melaporkan dari garis depan dekat Bashiqa, bahwa itu adalah serangan terbesar untuk mengambil kendali Bashiqa sejak pertempuran untuk merebut kembali Mosul dimulai.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
“Mereka (Peshmerga) mengatakan hanya ada sekitar 100 sampai 200 pejuang ISIL (ISIS) yang tinggal serta mungkin tiga komandan peringkat sangat tinggi ISIL,” kata Jamjoom.
Bashiqa adalah daerah utama yang tersisa dari Pemerintahan Regional Kurdistan (KRG) yang masih dikuasai ISIS.
KRG merupakan semi-autonomi wilayah Kurdi Irak.
Bashiqa penting untuk direbut kembali karena memiliki multikultural, populasi multi-etnis, yang mencakup warga beragama Kristen, Yazidi, Sunni Arab, dan banyak lainnya. (T/P001/P2)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)