Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan antar Faksi-Faksi Palestina di Beirut

Widi Kusnadi - Kamis, 3 September 2020 - 09:47 WIB

Kamis, 3 September 2020 - 09:47 WIB

5 Views

Beirut, MINA  – Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah mengungkapkan, pendaratan pesawat Israel di Uni Emirate Arab Dubai sebagai momen yang tidak menguntungkan, menyakitkan bagi setiap orang Palestina dan bagi setiap bangsa Arab independent karena Israel bukan bagian dari solusi atau kawasan.

Haniyah menyatakan ikhwal ini saat berada di Beirut menghadiri pertemuan antara faksi-faksi Palestina, yang dinilainya telah berlangsung dengan sukses.

Dalam pernyataan persnya, Rabu (2/9), ia mengatakan, Israel adalah musuh dan ini harus tetap jelas bagi siapapun.

Kesepakatan normalisasi dengan Israel serta kunjungan-kunjungan yang diadakan sesudah itu, tidak akan mengubah fakta sejarah dan geografisnya. Demikian Palinfo melaporkan, Kamis (3/9).

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Di Lebanon, Haniyah bertemu dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri. Ia mengungkapkan solidaritas gerakannya terhadap Beirut atas tragedi ledakan di pelabuhan.

“Kami mengucapkan selamat i atas keberhasilan lokomotif konsultasi untuk membentuk pemerintahan baru Lebanon.” ujarnya.

Ia menyatakan, Lebanon yang kuat, bersatu, dan stabil adalah aset strategis untuk perjuangan Palestina.

“Saya berdiskusi dengan Nabih Berri tentang perkembangan politik di Palestina dan kawasan Arab pada umumnya serta kesepakatan normalisasi yang sedang diadakan antara entitas Zionis dan beberapa negara Arab.” lanjutnya .

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Haniyah menekankan, “K adalahami menyatakan sikap umum Lebanon-Palestina menolak semua proyek penjajahan yang menargetkan perjuangan Palestina, terutama tentang masalah mendasar mereka tentang garis merah yang tidak dapat dilepaskan yaitu, Al-Quds dan Negara Palestina dan hak untuk kembali dan kebebasan tahanan dan tawanan perang.”

Selain itu, kedua belah pihak menegaskan bahwa rakyat Palestina yang tinggal di Lebanon adalah tamu dan menolak segala bentuk relokasi camp pengungsian Palestina di Lebanon dan akan tetap mempertahankan stabilitas dan keamanan.

“Mereka tidak mencampuri urusan dalam negeri Lebanon dan tidak memiliki peran apa pun yang memengaruhi keamanan dan stabilitasnya,” kata Haniyah.

Disamping itu, Haniyah juga menjelaskan tentang pertemuan dengan sekretaris jenderal faksi-faksi Palestina.

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

“Kami berterima kasih kepada Lebanon yang menjadi tuan rumah bagi pertemuan tersebut dan alhamdulillah sukses”.  Ujarnya. (T/IK/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional