Jenewa, MINA – Pertemuan pertama 45 anggota Komite Konstitusi Suriah – yang bertugas merancang konstitusi baru untuk Suriah – menghasilkan kemajuan yang positif.
“Saya bisa mengatakan itu karena kami telah memutuskan metode dan agenda pertemuan. Ada konsensus di antara semua pihak yang terlibat dalam Komite,” kata ketua kelompok oposisi, Hadi Albahra, usai pertemuan pada Senin (4/11), seperti dikutip Anadolu Agency.
Sebelumnya, pada Jumat (1/11), Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen menyatakan, putaran pertama perundingan Komite Konstitusi Suriah “berhasil”.
“Dengan adanya 150 warga Suriah duduk bersama, saling menghormati satu sama lain, dan bertukar pikiran, saya pikir itu cukup mengesankan,” ujar Pedersen.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada Ahad (3/11), Pedersen merilis kode etik yang disetujui oleh ketua bersama untuk oposisi dan ketua bersama untuk pemerintah Suriah.
Kode etik ini juga menyetujui bahwa pihak-pihak yang bernegosiasi harus menunjukkan rasa hormat kepada sesama anggota dan menahan diri dari ujaran yang menghasut dan ofensif.
Dalam konteks proses Jenewa yang difasilitasi PBB, Komite Konstitusi Suriah diberi mandat untuk menyiapkan dan merancang reformasi konstitusi yang akan membuka jalan bagi penyelesaian politik di Suriah. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)