New York, MINA – Para menteri luar negeri (Menlu) anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan pertemuan di sela-sela Sidang Umum Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (21/9). Dalam kesempatan itu, mereka membahas isu Afghanistan, Palestina dan Islamofobia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi yang hadir dalam pertemuan rutin tahunan itu menyampaikan dua hal yang ia tekankan.
Pertama, kata Retno, memastikan penghormatan hak-hak perempuan termasuk memberikan perhatian hak perempuan Afghanistan untuk mendapatkan pendidikan. Yang kedua, menyampaikan pertanyaan: “apakah OKI sudah cukup membantu Palestina?”.
“Saya ingatkan bahwa OKI lahir karena Palestina, karena masalah Palestina. Dan OKI harus bertanggung jawab, memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina untuk hidup damai berdasarkan two-state solution,” tegasnya.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Selain itu, Menlu menyampaikan pentingnya OKI bersatu, memerangi islamophobia dan memajukan dialog antar agama.
Pertemuan OKI tersebut akhirnya menghasilkan Joint Statement on Repeated Crimes of Desecration and Burning of Copies of Al-Mushaf Ash- Sharif.
“Ini merespons maraknya insiden pembakaran Al Quran akhir-akhir ini,” kata Retno. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional