Perusahaan Asal Qingdao Tiongkok Minati Empat Sektor Investasi di Indonesia

Hangzhou, 10 Ramadhan 1437/15 Juni 2016 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, dalam pertemuan dengan beberapa di Qingdao  terdapat lima perusahaan prospektif yang berminat untuk menanamkan modalnya di .

“Dalam pertemuan kemarin, tercatat yang hadir adalah perusahaan di bidang smelter, electronic appliances, infrastruktur dan industri minuman. Empat bidang usaha ini memang banyak masuk dari Tiongkok,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (15/6).

Franky mengungkapkan, di bidang smelter, ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok sudah mulai terlihat sejak beberapa tahun terakhir.

“Terutama tahun lalu, mereka gencar merealisasikan investasinya ditandai dengan geliat di beberapa konstruksi perusahaan smelter yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh investor Tiongkok. Di Qingdao ada beberapa perusahaan di bidang smelter yang ingin masuk,” kata Franky.

Sementara, lanjut Franky, untuk sektor elektronic appliances dan industri minuman yang tergolong padat karya dan consumer goods, juga banyak perusahaan yang menyampaikan minatnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Perusahaan melihat biaya tenaga kerja yang kompetitif serta pasar Indonesia yang besar. Namun demikian, saya mengingatkan kepada mereka agar dapat memiliki jaringan distribusi yang baik,” kata Franky.

Ia menambahkna, di bidang infrastruktur, perusahaan-perusahaan yang masuk dari Tiongkok adalah perusahaan-perusahaan berskala besar, beberapa di antaranya adalah BUMN yang memiliki kemampuan untuk menanamkan modal dengan capital expenditure besar.

“Karakteristik infrastruktur adalah padat modal, beberapa perusahaan Tiongkok sudah masuk di sektor ini termasuk transportasi, listrik, dan pelabuhan. Di Qingdao kemarin, saya bertemu secara khusus dengan ada beberapa perusahaan terkait infrastruktur di antaranya perusahaan pembiayaan infrastruktur, perusahaan konstruksi (kontraktor), industri pengolahan besi dan baja dasar serta pelabuhan,” urainya.

Kunjungan yang dilakukan oleh Kepala BKPM adalah bagian dari Roadshow pemasaran investasi ke 10 provinsi di Tiongkok. Kegiatan pemasaran investasi ke Tiongkok kali ini direncanakan dilakukan di tiga kota tujuan, di antaranya Qingdao (Provinsi Shandong), Hangzhou (Provinsi Zhejiang), dan Shanghai.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Qingdao kemarin, turut hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo, CPC Committee Secretary Mr. Li Qun, Minister Counselor for Economic and Commercial, Embassy of People’s Republic of China in Jakarta Mr. Wang Liping,   Walikota Qingdao Mr. Zhang Xinqi.

Tiongkok telah menjadi salah satu sumber investasi utama bagi Indonesia. US$ 2,6 miliar investasi terealisasi sejak tahun 2010. Terutama di sektor infrastruktur, industri logam, mesin, dan elektronik. Sejak 2010, sudah US$ 52,3 miliar komitmen investasi asal Tiongkok terdaftar di BKPM.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM, periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari RRT mencapai US$ 464 juta terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Tiongkok tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRT). (L/P010/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.