Amman, MINA – Perwakilan pemerintah Yaman dan kelompok Houthi bertemu di Amman, Yordania, Sabtu (28/5), untuk membahas rancangan akhir kesepakatan tentang pembukaan jalan di Taiz dan di tempat lain.
Diskusi tentang pembukaan jalan kawasan dimulai pada hari Rabu, dan merupakan bagian dari gencatan senjata yang ditengahi PBB yang mulai berlaku pada 2 April. Arab News melaporkan.
Pembicaraan itu berada di ambang kebuntuan pada Jumat, ketika pemerintah Yaman mengancam untuk pergi setelah Houthi menolak membuka jalan utama yang menghubungkan kota Taiz dengan Hodeidah, Aden dan Sanaa, dan menyarankan hanya membuka rute pegunungan yang sempit.
Mayor Mohammed Abdullah Al-Mahmoudi, wakil kepala delegasi pemerintah Yaman di Taiz, mengatakan mereka bersikeras untuk mencabut pengepungan kota itu oleh Houthi dengan membuka jalan utama.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Houthi ingin memaksakan kondisi mereka,” kata Al-Mahmoudi.
Pertemuan komite koordinasi militer pertama kedua pihak itu diadakan di bawah gencatan senjata.
Gubernur Taiz ,Nabil Shamsan mengatakan operasi militer akan mematahkan pengepungan Taiz jika pembicaraan di Amman tidak mengarah pada pembukaan kembali jalan.
Pejabat dan aktivis militer lainnya juga menuntut penggunaan kekuatan militer untuk mengakhiri pengepungan.
Baca Juga: Liga Arab Kutuk Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Puluhan kelompok hak asasi manusia, aktivis, pejabat pemerintah dan warga Taiz telah meluncurkan kampanye baru di media sosial, menggunakan tagar #Siege_of_Taiz_crime, untuk menekan dunia agar memerintahkan Houthi membuka jalan di kota.
Utusan PBB Grundberg meminta para pihak untuk segera menyimpulkan pertimbangan internal mereka atas proposal tersebut dan memberikan hasil positif kepada Yaman. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata