Jakarta, 8 Jumadil Akhir 1438/7 Maret 2017 (MINA) – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian baru-baru ini mengungkapkan, pihaknya mempunyai bukti aliran dana dari organisasi yang dimiliki Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir ke Turki dan diduga digunakan untuk logistik kelompok pro-ISIS di Suriah melalui lembaga kemanusiaan IHH di Turki. Dana tersebut ditariknya dari rekening Yayasan Keadilan untuk Semua (KUS) melalui pegawai BNI Syariah, Islahudin Akbar.
Hal ini disampaikan Tito Karnavian kepada Komisi III saat menceritakan awal mula pengusutan dugaan pidana pencucian uang dan penyalahgunaan dana Yayasan KUS hingga turut memproses hukum Bachtiar Nasir. Pernyataan tersebut menuai protes dari berbagai pihak karena disinyalir mengkriminalisasi ulama yang kini tengah santer menjadi pembicaraan. Untuk mengonfirmasi terkait hal itu, wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) berbincang dengan Wakil Direktur IHH, Husein Oruc, melalui sebuah telekonferensi Skype baru-baru ini. Berikut petikan wawancaranya:
MINA: Indonesian Humanitarian Relief (IHR) diketuai oleh Bachtiar Nasir, yang saat ini sedang menjalani penyelidikan kepolisian atas kasus pencucian uang, dan nama IHH disebut-sebut oleh polisi. Apa hubungan anda dengan IHR dan apa hubungan anda dengan Bachtiar Nasir?
Hasan: Sebetulnya saya tidak mengetahui orang ini secara detail. Akan tetapi saya dapat katakan bahwa kami bekerja sama dengan ratusan organisasi yang berbeda dari seluruh penjuru dunia. Apapun yang kami lakukan, apapun kerjasama yang kami jalankan dengan orang di lapangan, terutama untuk warga Suriah, semuanya sangat transparan. Apapun support yang datang dari organisasi, dari berbagai negara, dan beberapa di antaranya merupakan negara Indonesia, ada juga beberapa negara barat, tidak hanya dari negara berpenduduk Muslim, tidak hanya dari NGO Islam, beberapa badan PBB pun telah bekerjasama dengan kami.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Apapun bantuan yang datang lewat IHH harus masuk ke rekening bank kami, dan apapun yang masuk ke rekening bank milik IHH, akan kami daftarkan dan akan kami sampaikan bahwa kami telah menerima dana untuk proyek tertentu, lalu kami melakukan kegiatan untuk proyek tersebut di lapangan, lalu kami memberikan laporan projey tersebut mulai dari purchasing dan dokumennya, dan semua dokumen legal dari proyek tersebut, dan kami juga melengkapi laporan tersebut dengan foto dan video.
Tidak ada satu orang pun yang dapat mengatakan sesuatu mengenai kerja IHH. Semua bagian proyek di Suriah dan Turki sangat jelas dan transparan. Akan tetapi jika ada seseorang yang ingin menggunakan nama organisasi kami di lapangan, dan kapanpun kami mengetahui hal ini, kami akan menindak lanjuti hal ini dan kami akan segera menghentikan kerjasama dengan mereka. Mungkin ini yang terjadi kepada organisasi ini.
MINA: Jadi apakah banyak orang yang menyeberang ke Suriah dengan membawa nama IHH tanpa sepengetahuan organisasi anda?
Hasan: Beberapa ada. Bila ada orang yang menyeberang ke Suriah dengan kami, kami akan tahu, dan mereka semua akan terdaftar dan semua perizinan mereka diurus oleh IHH kepada pemerintah Turki. Jalan lain yang mungkin mereka tempuh adalah mereka menyeberang tanpa sepengetahuan kami sama sekali.
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah
MINA: Ada tokoh Indonesia yang menyebut IHH berafiliasi dengan ISIS, tanggapan anda?
Hasan: Peran kami adalah kemanusiaan dan tugas kami adalah untuk menjangkau orang orang yang membutuhkan. Tidak ada seorang pun yang dapat membuat tuduhan negatif terhadap IHH dan apapun yang dikatakan di media Indonesia, ini adalah urusan mereka. Dan kami akan mengikuti perkembangan berita ini. Sebenarnya tuduhan seperti ini biasanya datang dari negara-negara barat. Tetapi yang membuat kami sedih jika ada media atau tokoh Indonesia yang menuduh kami menjadi bagian teroris ISIS.
Saudara-saudara kami di Indonesia harus menyadari Indonesia merupakan negara yang dekat bagi kami dan kewajiban utama bagi rakyat Turki saat ini adalah untuk menolong Suriah. Semua propaganda datang dari para pembunuh, yang membunuh Muslim di Suriah. Perlu diketahui, ketika mereka membunuh, mereka tidak hanya membunuh dengan bom, dengan peluru, akan tetapi mereka juga membunuh anak-anak Suriah dengan menghalangi datangnya makanan, roti, dan beras. Mereka ingin menghukum dengan cara ini.
Mereka juga membuat tuduhan terhadap semua NGO yang berada di sana. Jawaban yang dapat saya berikan untuk anda adalah, apabila mereka ingin mengetahui apa yang IHH lakukan di Suriah, kami dengan senang hati menerima mereka. Mereka dapat datang, dan mereka dapat menyaksikan apa yang IHH lakukan.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Kami bekerja dengan banyak organisasi kemanusiaan. Akan tetapi, kita semua tahu, daerah-daerah konflik sering kali tidak berada di bawah kekuasaan satu pihak. Tdaklah mudah untuk mengatakan sesuatu tentang hal ini. Gambar apapun dapat keluar di media, akan tetapi ini tidak membuktikan bahwa IHH mendukung kelompok pemberontak apapun. Pemerintah Turki mengawasi kerja kami di lapangan, dan semua partner IHH juga mengawasi kerja kami.
Sekarang memang banyak tuduhan yang ditujukan terhadap IHH tapi tidak ada yang dapat memberikan bukti yang konkret bahwa kami mendukung organisasi ilegal di Suriah. Sekali lagi saya ingin mengundang pemerintah, rakyat sipil dan juga media yang ingin tahu apa yang IHH lakukan untuk warga Suriah, mereka dapat datang. Mereka dapat datang dan melihat dengan mata kepala mereka sendiri, apa yang kami lakukan dan di kondisi yang bagaimana kami melakukan kerja kami di Suriah.
MINA: Saat ini beberapa media di Indonesia mengatakan bahwa IHH akan menuntut kepolisian Indonesia. Apakah ini benar? Apakah anda sudah membuat pernyataan resmi akan hal ini?
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Hasan: Sebenarnya kami belum melakukan apapun. Kami juga tidak mengetahui banyak informasi detail mengenai hal ini. Akan tetapi jika suatu hal terjadi, maka pengacara kami siap, dan mereka akan merespon. Kami semua akan merespon, apa kasusnya dan apa saja detailnya. Kami juga akan menanyai semua staff IHH yang mengerjakan proyek Suriah, sebetulnya dengan mudah semua dapat kami respon dari sisi kami.
MINA: Apa rencana anda dalam menjawab kasus ini?
Hasan: Hal yang terbaik adalah bahwa kami tidak menunggu sesuatu yang bersifat hukum datang dari Indonesia, tapi kami akan mengirim pengacara kami untuk datang ke Indonesia untuk berbicara dengan pemerintah dan pihak terkait. Apapun yang telah dikatakan mengenai IHH sejak semula, harus dapat kami perjelas. Tetapi tentu saja kebutuhan warga Suriah sangat besar dan kami akan terus bekerja untuk ini. Tapi kami juga perlu mengetahui apa saja yang dituduhkan kepada IHH, kami harus mengklarifikasinya. Kami meminta dukungan semua saudara-saudara kami di Indonesia untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Suriah.
MINA: Apa pesan yang ingin anda sampaikan kepada Kapolri Tito Karnavian?
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah
Hasan: Sebenarnya sederhana saja. Hal ini bukanlah hal yang baru bagi IHH. Kami sangat aktif di lapangan. Kami bahkan dapat mengorganisir bantuan Flotilla ke Gaza. Dari sini dapat dilihat bahwa IHH adalah sebuah NGO yang baik dan transparan. Apabila ada pertanyaan apapun di benak anda, maka anda dapat datang kepada kami. Anda dapat mengirim surat kepada kami dan kami akan selalu siap untuk menjawab pertanyaan anda. Saya hanya ingin mengingatkan satu hal. Tolong jangan lakukan apapun untuk menyetop pekerjaan organisasi kemanusiaan karena anak-anak, para wanita dan anak yatim di Suriah membutuhkan dukungan dari seluruh umat Islam.
Tolong jangan menjadi bagian dari gosip, apabila ada pertanyaan terhadap organisasi kami, IHH selalu bersedia untuk menjawabnya secara langsung. Kami bersedia untuk menjadi tuan rumah bagi siapapun yang datang dari Indonesia untuk menjelaskan kerja kami di IHH, dan juga pemerintah Turki siap untuk mendengarkan semua pertanyaan mengenai IHH dan juga NGO Turki lainnya yang bekerja dilapangan. Kami sangat transparan, dan kami siap untuk bekerjasama dengan semua ngo internasional, semua institusi internasional, dan juga pemerintahan Indonesia.
MINA: Terkait stiker IHR yang menempel di boks bantuan IHH untuk ke Suriah, banyak yang bertanya-tanya soal ini?
Hasan: Ya, mungkin. Mungkin saja mereka bersama kami, mungkin juga tidak. Siapapun dapat membuat sesuatu hal seperti ini karena nama IHH sekarang sudah seperti visa untuk dapat pergi ke Suriah. Mungkin ada ormas yang mencoba untuk menyalahgunakan nama kami, mungkin juga kami memang bekerja sama dengan orang-orang ini, saya tidak terlalu tahu detailnya, karena banyak yang bekerja dengan IHH. Itu sebabnya saya harus mengetahui nama-nama orang yang dituduhkan ini terlebih dahulu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
MINA: Banyak kawan media yang bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di tahun 2014, ketika IHH dikatakan menyelundupkan senjata ke Suriah, dapatkah anda jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?
Hasan: Ya, itu juga pernah terjadi, 3 tahun yang lalu, tahun 2014. Beberapa media di Turki menuduh IHH telah mendukung beberapa pemberontak dan kami juga dituduh menyelundupkan senjata kepada mereka. Seperti yang sudah-sudah, kami mengikuti berita ini dengan SOP kami, dan kami mendapati bahwa berita yang dibuat merupakan berita palsu. Berita ini dibuat oleh pendukung rezim dari pihak lain yang ingin menghentikan bantuan terhadap Suriah. Mereka menuduh tidak hanya IHH, akan tetapi semua organisasi yang bekerja untuk membantu warga Suriah mengalami tuduhan serupa, dan tuduhan ini terjadi di media.
Mengenai tuduhan terhadap IHH, pengacara kami telah menuntut keadilan terhadap institusi-institusi media tersebut, baik berita di TV dan radio. Kemudian berita ini ditarik dari koran-koran dan majalah majalah serta pengadilan telah memutuskan bahwa semua tuduhan ini tidak memiliki dasar. Semua pihak yang telah membuat tuduhan ini di media mereka diberi hukuman dengan membayar kompensasi kepada IHH, dan semua kasus ini telah diselesaikan dan ditutup dengan dimenangkannya IHH.
MINA: Apakah mungkin sebagian dari bantuan yang IHH kirimkan jatuh ke pihak yang salah? Apakah hal seperti ini sering terjadi?
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Hasan: Di Suriah kami bekerja dengan tim masyarakat di lapangan, dan kami melakukan pengawasan terhadap apa yang mereka lakukan. Kami tidak pernah memberikan bantuan kepada siapapun. Bantuan kami pastikan langsung sampai kepada yang membutuhkan, kami tahu posisi bantuan ini, dan bantuan yang di distribusikan di Suriah, semuanya terdaftar dan dilaporkan. Kami dapat dengan mudah mengatakan berapa item bantuan yang telah kami kirim ke Suriah dan siapa saja yang telah mengambil manfaat dari bantuan ini.
Apabila ada pihak yang ingin melihat hal ini dari sisi IHH sebenarnya sangatlah mudah. Akan tetapi di salam Suriah sendiri, dikarenakan oleh kurangnya keamanan, kami melihat melihat banyaknya paket-paket bantuan yang dijual di pasar-pasar, terlebih paket bantuan dari PBB, parsel makanan, dan juga bahan atau alat dapur lainnya dapat dilihat di pasar-pasar. Sebenarnya hal ini tidaklah terlalu mengejutkan. Akan tetapi dapat saya katakan di sini bahwa untuk barang santunan dari IHH ini hanya sedikit yang dijual di pasar, karena pengawasan kami ketat.(NMT/RE1/RS1)
Baca Juga: Kedatangan Ulama Asal Palestina Disambut Meriah Santri Al-Fatah Lampung
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Brebes Luncurkan Gerakan Kencana: Perkuat Kesiapsiagaan Bencana