Vatican, MINA – Paus Fransiskus dalam pesan Natal, Senin (25/12), menyerukan perdamaian di Yerusalem.
Pemimpin Tertinggi Aama Katolik sedunia itu juga meminta solusi dua negara yang dinegosiasikan untuk mengatasi konflik Israel-Palestina, setelah pengakuan Presiden Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Marilah kita berdoa agar kemauan untuk melanjutkan dialog dapat terjadi di antara para pihak, dan bahwa solusi yang dinegosiasikan akhirnya bisa tercapai, hal itu akan memungkinkan eksistensi damai dua negara dalam batas-batas yang disepakati bersama dan diakui secara internasional,” katanya di hadapan puluhan ribu umat Kristiani di balkon Basilika Santo Petrus , Roma.
Dia menambahkan, “Kami melihat anak-anak di Timur Tengah yang terus menderita karena meningkatnya ketegangan antara orang Israel dan Palestina.” MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan dari sumber Anadolu Agency.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Paus dalam pesan Natalnya juga menyentuh krisis di Myanmar dan Bangladesh, di mana ratusan ribu Muslim Rohingya berlindung, setelah melarikan diri dari tindakan militer yang brutal oleh pasukan keamanan Myanmar.
Mengingat perjalanannya baru-baru ini ke wilayah tersebut, Paus mendesak masyarakat internasional “untuk memastikan bahwa martabat kelompok minoritas yang ada di wilayah ini dilindungi secara memadai.”
Berfokus pada anak-anak yang terjebak dalam konflik, Paus Fransiskus meminta masyarakat internasional untuk memikirkan penderitaan mereka di Suriah, Irak, Yaman, Sudan Selatan, Somalia, Burundi, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Ukraina dan Venezuela.
Paus juga menyebut pada pengungsi di berbagai tempat di dunia.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Ia mengatakan kepada dunia agar hadir kedamaian di seluruh kota dan dunia. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka